Penulis: Damai Hari Lubis
Pemerhati Hukum & Politik Mujahid 212
Seiring, gemuruh suara masyarakat disertai animo bangsa ini, yang berharap adanya perubahan daripada sistim kontemporer, oleh sebab, banyak bangsa ini yang menyaksikan, betapa budaya koruptif para pejabat tinggi publik telah menggurita, diikuti dengan berbagai fenomena gejala - gejala perkembangan yang buruk di berbagai sektor, baik sektor politik, ekonomi dan pembangunan hukum, semuanya telah menunjukan kearah terjun bebas kearah titik nadir.
Oleh sebab itu, kubu Megawati demi mempertahankan eksistensi kursi kepemimpinan nasional dan kepentingan ( politik olgarki ) kekuasaan yang selama ini berada dalam genggaman mereka, maka urgensi mencegah kubu koalisi perubahan untuk Persatuan ( KPP ), meraih kemenangan karena beresiko akan melahirkan gerakan perubahan diberbagai sektoral, baik sektor pembangunan moral dan politik, pembangunan ekonomi serta sektor pembangunan hukum dari sistem metode sesuai agenda Jokowi ( kontemporer ). Maka PDIP. butuh ekstra kerja keras demi memenangkan kembali Ganjar, sosok petugas partai yang mereka usung menjadi Capres untuk 2024 - 2029.
Terlebih Megawati dan PDIP.nya, tentunya menganalisa perkembangan politik tanah air, salah satunya, realitas sosio politik, dari data hasil polling lembaga survei independen yang layak dipercaya, atau " diluar hasil survei abal - abal yang ditengarai publik sebagai rekayasa ", rupanya membuat kecut PDIP. Partai pengusung Ganjar Pranowo ?
Diantara survei dimaksud, salah satunya sesuai data hasil polling dari akun Twitter ILC, dari 60.447 voters, diraih hasil akhir: Prabowo Subianto (19%), Anies Baswedan (65%) dan Ganjar Pranowo (16%).
“Polling ini dilakukan secara terbuka menggunakan fitur “poll” di twitter, jangka periode polling 1 hari ( 14.24 – 14. 24 WIB ), oleh admin akun Twitter @ILCTalkshow ".
Hasil survei ILC. Dan animo masyarakat yang begitu antusias memberikan dukungan serta menginginkan perubahan melalui sosok Anies, diprediksi menjadi alasan yang membuat Budiman Sudjatmiko, tokoh sosialisme eks partai PRD ( Partai Rakyat Demokratik ) yang kini bergabung dengan PDIP. terpaksa diintruksikan menyambangi kediaman Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pada Selasa (18/7/2023) malam, untuk melakukan manuver, atau lobi - lobi politik kepada Prabowo.
Hal kunjungan Budiman ini merupakan hak serta hal yang wajar dalam dunia politik, terlebih sudah rahasia umum, bahwa kedua figur bakal capres Ganjar dan Prabowo, merupakan pemuja berat dan fanatis kepada Jokowi, maka teori penggabungan suara secara politis, semata demi meraih kemenangan atau mencegah kekalahan dari sesama pendukung berat Jokowi, maka patut diprediksi misi Budiman adalah, " mengajak Prabowo berkoalisi menyatukan gerbong suaranya untuk memberikan dukungan suara kepada Ganjar.
Terkait misi sebenarnya, kemungkinan oleh PDIP. Budiman diharapkan dapat membujuk Prabowo, agar mau menjadi Cawapres dari Ganjar atau dengan susunan Capres Ganjar - Cawapres Prabowo.
Namun hasil riil atas kunjungan lobi - lobi politik Budiman kepada Prabowo yang sebenarnya, publik mesti sabar menanti, paling lambat, rahasia kunjungan sendirinya terkuak pada akhir bulan Agustus 2023. (*)