Bripda Ignatius 'Langganan' Dicekoki Miras oleh Senior, Tuduhan Pembunuhan Berencana Menguat!

Bripda Ignatius 'Langganan' Dicekoki Miras oleh Senior, Tuduhan Pembunuhan Berencana Menguat!

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage atau Bripda IDF dikabarkan kerap dicekoki miras oleh seniornya sebelum tewas tertembak di anggota Densus 88 Antiteror di Rusun Polri Cikeas, Gunung Putri, Bogor Jawa Barat. 

Mengenai itu, Polda Jawa Barat menegaskan belum mengetahui tuduhan bahwa Bripda Ignatius seringkali dipaksa minum alkohol oleh seniornya.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Barat, Kombes Pol Surawan mengatakan, pihaknya berencana untuk meminta keterangan dari keluarga Bripda Ignatius guna memperdalam informasi tersebut. Hingga kini, kasus polisi tembak polisi itu masih diselidiki lebih lanjut.

"Belum ada petunjuk yang mengarah ke sana (korban sering dicekoki alkohol oleh senior)," kata Surawan kepada media, Minggu (30/7/2023).


Adapun pemeriksaan keluarga Bripda Ignatius, kata Surawan, direncanakan akan dilaksanakan minggu ini. Meski demikian, dia mengaku belum dapat mengkonfirmasi kapan pasti pemeriksaan tersebut akan berlangsung.


Sebelumnya, informasi tentang Bripda Ignatius yang seringkali dipaksa minum alkohol oleh seniornya disampaikan oleh Jajang, kuasa hukum keluarga. Jajang menduga bahwa korban yang berusia 20 tahun itu sengaja dibunuh karena seringkali menolak undangan tersebut.

"Seniornya itu sering memaksa almarhum Bripda Ignatius untuk minum minuman keras dan sering cekokin minuman keras kepada almarhum," beber Jajang kepada wartawan pada Minggu (30/7/2023).

"Padahal almarhum tidak suka dan tidak minum minuman keras atau beralkohol. Nah, kami duga almarhum sering menolak perintah seniornya. Hal itu membuat seniornya jengkel dan marah," sambungnya.

Terkait dengan senior yang kerap mencekoki korban miras, Jajang menduga sosok itu adalah Bripka IG (33), sesama anggota Densus 88 Antiteror Polri yang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini.

Tak sampai di situ, Jajang mengungkapkan bahwa sebelum tewas, Bripda Ignatius sempat berbicara kepada pacarnya tentang perlakuan seniornya tersebut. Kepada pacarnya, Bripda Ignatius mengaku takut setiap kali ada aktivitas bersama seniornya.


Bahkan, Bripda Ignatius mengaku ke sang kekasih bahwa dirinya sudah tidak tahan lagi dengan perlakukan kejam seniornya. Korban juga sering meminta kekasihnya untuk mendoakannya.

"Sebelum almarhum meninggal, almarhum sering curhat ke pacarnya bahwa dia sudah nggak kuat lagi dan ketakutan dengan perilaku seniornya. Almarhum juga sering berpesan (ke kekasihnya) minta doa kalau ada kegiatan pertemuan dengan seniornya," ungkap Jajang.

Menyusul temuan ini, keluarga Bripda Ignatius berencana melaporkan kasus ini ke Bareskrim Polri dengan dugaan pembunuhan berencana. Jajang mengkonfirmasi akan melampirkan beberapa bukti berupa riwayat percakapan korban dengan pacarnya dan keluarganya.

"Semua bukti akan kami serahkan dan paparkan nanti," tandasnya.

Sumber: suara
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita