Berkali-kali Karyanya Ditolak, Kini Penemu Nikuba Tegas Katakan Tak Butuh Pemerintah!

Berkali-kali Karyanya Ditolak, Kini Penemu Nikuba Tegas Katakan Tak Butuh Pemerintah!

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -  Profesor tanpa gelar yang Bernama Aryanto Misel kini dengan tegas menolak ajakan bergabung Bersama BRIN untuk menindaklanjuti temuannya yang dinamai Nikuba.

Nikuba adalah alat pengubah air menjadi bahan bakar kendaraan yang dicipatakan oleh Aryanto Misel.

Penolakan itu tampak ramai di media sosial sesaat setelah diwawancarai televisi. Viral di sosmed, bahwa penemuannya ini adalah yang terbaik sepanjang hidupnya. Apalagi baru-baru ini pihaknya juga sudah melakukan MoU dengan perusahaan otomotif dunia seperti Ferarri.

"Saya tidak butuh mereka," kata Aryanto dikutip Minggu (9/7).

Rupanya, ia juga sakit  hati lantaran pemerintah telah mengabaikan dan mengagap temuannya itu sampah bagi lingkungan.

Ia sakit hati karena dikatai yang tidak-tidak oleh pemerintah, termasuk dalam hal ini BRIN.

"Saya tidak butuh mereka, saya sudah dibantai habis, tidak mau," ucapnya.

Kini alat Nikuba temuan Aryanto sudah dikontrak saat ia berkunjung ke Ferrari Italia .

Hal ini dijelaskan juga oleh Kepala Penerangan Kodam III Siliwangi Kolonel Inf Adhe Hansen yang memfasilitasi pertemuan yang dinamai Nikuba itu.

Bahwa benar adanya bila Aryanto Misel telah dikontrak oleh perusahaan internasional tersebut. Nikuba sudah diakui oleh dunia sebagai alat yang terlajir dari pria yang tak lulus SMA. Pihak pabrikan otomotif juga telah mengadakan perjanjian kerja sama dengan pihak Nikuba.

"Perjanjian kerja sama dengan perusahaan penyedia sumber energi bagi Ferrari dan Lamborghini," kata Adhe, kepad media.

Pada bulan Juni tanggal 16 bersama teman-temannya berangkat mempresentasikan inovasinya.

Di sini memang Aryanto menghendaki adanya bantuan dari pemerintah yang diperuntukkannya sebagi pengembangan penemuannya itu (Nikuba)

Adapun harga Nikuba yang ditawarkannya sekitar lebih dari 15 tahu lalu. Itu mau saya tawarkan Rp15 miliar," tegasnya.

Tanggapan BRIN tentang Nikuba

Deni Shidqi Khaerudini Peneliti Madya Pusat Riset Material Maju Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bahwa Nikuba itu bukan alat pengganati BBM. Melainkan hanya membantu keiritan BBM.

Baca juga: Melalui UMK Academy dan Pertapreneur Aggregator 2023, Pertamina Konsisten Bina UMK Agar Naik Kelas

Menurut Deni, bahwa konsep yang dipakai di Nikuba adalah HHO, bukan hidrogen murni. HHO atau Hidrogen Hidrogen Oksigen ini disebut gas Brown. “HHO berfungsi menjadi penghemat bukan sebagai pengganti bahan bakar,” terangnya.

"Jadi bukan pengganti BBM, tapi fuel saver, sebab tetap ada peranan BBM, yakni hidrokarbon yang ketika dibakar di piston maka efisiensi pembakarannya jadi lebih baik," ujar Deni lebih lanjut. (*)

Sumber: moslemchoice
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita