GELORA.CO - Ada yang menarik saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) DPR RI dengan Korlantas Polri, Rabu (5/7/2023).
Anggota Komisi III DPR RI, Benny K Harman sebut Korlantas Polri sarang korupsi.
Ia bahkan melakukan tes kejujuran polisi saat dirinya sengaja melanggar lalu lintas malah tidak ditilang.
Hal itu diungkapkan anggota DPR Benny K Harman itu saat mengungkap pendapatnya soalnya SIM.
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat itu mengusulkan agar Surat Izin Mengemudi ( SIM) berlaku seumur hidup.
“Saya senang SIM bukan target PNBP (program kerja prioritas, pelaksanaan tupoksi dan hambatan), kalau itu bagian pelayanan harusnya harus tidak ada lagi masa berlakunya SIM, harus seumur hidup,” ujar Benny K Harman, dikutip Tribunjabar.id dari tayangan siaran langsung Youtube TVR Parlemen, Rabu (5/7/2023).
Benny pun menyindir jika SIM masa berlaku setiap 5 tahun, ia anggap hal itu sebagai alat polisi mencari cuan.
“Kalau setiap 5 tahun masa berlaku SIM, itukan alat mencari duit,” ujarnya menyindir.
Benny menduga Perpanjangan SIM selama ini menjadi satu di antara sumber pungli yang dilakukan oknum polisi.
Oleh karena itu, ia mendorong agar Korlantas Polri menghentikan praktik tersebut dengan cara menghapuaskan masa berlaku SIM tersebut.
Benny mengaku sangat mendukung jika kepolisian konsisten mengentas masalah pungli tersebut.
“Jadi kalau bapak konsisten, saya dukung hapus itu, SIM satu kali saja ujian,”
“Itu kalau mau benar, tapi kalau mau cawe-cawe, polisi mau cawe-cawe, di SIM itu caranya, perpanjang SIM, cabut itu, tapi kontrolnya adalah ujian itu tadi,” jelasnya.
Benny K Harman juga mempertanyakan data berapa yang lulus ujian SIM maupun Perpanjangan SIM setiap tahunnya.
Lebih lanjut, Benny juga memberikan kritik menohok terhadap data biaya PNBP.
Benny mengaku justru curiga hasil PNBP yang disajikan kepadanya lebih besar penghasilannya.
Oleh karena itu, ia meminta Korlantas Polri pun menyajikan data akurat, berikut dengan sumber dan auditnya.
“Saya punya hak untuk curiga, jumlah lebih banyak, kecuali bapak menunjukkan kepada saya auditnya mana, ya Pak Ketua Korlantas Polri,” tegasnya.
Tak sampai di sana, Benny menyindir rekam jejak Ketua Korlantas Polri terdahulu yang dibui usai dirinya bersuara.
Benny menyebut bahwa di Korlantas Polri tersebut adalah sarang korupsi.
“Sarang korupsi dulu sempat ke sini,” ucap Benny K Harman.
Benny sangat menghormati Ketua Korlantas Polri saat ini hadir di tengah-tengahnya.
Dengan catatan agar pihak Korlantas Polri mampu memberikan terobosan dengan memberantas korupsi dan pungli tersebut.
“Saya hormat bapak masuk di situ, tapi kalau begini caranya, bapak tampaknya tidak akan melakukan perubahan di situ, sama aja, kalau bapak mau serius ya cobalah serius lakukan itu,” paparnya.
Tak cukup sampai di sana, lebih lanjut Benny K Harman menguliti soal regulasi perpanjangan STNK.
Menurutnya regulasi STNK selama ini juga sama dengan pelayanan Perpanjangan SIM.
Anggota DPR itu mempertanyakan datanya, baik dari denda dan uang yang masuk.
Namun, pihaknya sebagai DPR justru tak dapat melihat data tersebut.
Alhasil pihaknya tak dapat jelas untuk menilai dan mengevaluasinya.
Oleh karena itu, dirinya tak ingin terburu-buru mengapresiasi kinerja Korlantas Polri selama ini.
Kemudian, Benny menceritakan bahwa tadi pagi dirinya kena tilang.
Namun, hal itu sengaja ia lakukan dengan menerobos jalan.
Rupanya hal itu ia lakukan untuk menguji satuan Korlantas Polri .
Benny menceritakan awalnya dirinya memang ditilang, sang polisi pun membeberkan kesalahannya.
Namun, setelah wajahnya dikenali dirinya justru dilepaskan begitu saja.
Lantas, Benny mempertanyakan lagi soal bagaimana keberadaan tilang online berlaku.
Anggota DPR itu pun mengaku heran.
"Saya alami dan saya uji tadi di lapangan, sebelum saya datang," ujarnya.
Sumber: tribunnews