Balik Tanya ke AHY, Nasdem: Kalau Tak Ditunjuk Cawapres, Apakah Akan Pergi?

Balik Tanya ke AHY, Nasdem: Kalau Tak Ditunjuk Cawapres, Apakah Akan Pergi?

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -Pertanyaan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, terkait sikap anggota Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) kalau dirinya terpilih menjadi cawapres Anies Baswedan, direspons cepat oleh Partai Nasdem.

Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Nasdem, Ahmad Ali, menjawab pertanyaan tersebut dengan pertanyaan lagi. Jika Anies tidak memilih AHY, apakah Demokrat akan pergi?

"Kita konsisten untuk memberikan mandat itu kepada Anies Baswedan untuk memilih siapa cawapresnya. Namun kewenangan yang diberikan dan siapa yang ditunjuk itu harus bisa dijelaskan secara empirik, secara scientifik, mengapa memilih seseorang," kata Ali kepada wartawan di Kawasan GBK, Sabtu (15/7).

"Karena wakil presiden yang akan mendampingi Anies itu adalah orang yang bisa membantu pemenangan. Kalau AHY yang ditunjuk jadi cawapres, pertanyaan dia, apakah ada orang yang pergi? Saya balik, kalau bukan dia yang ditunjuk apakah dia akan pergi?" imbuhnya.

Ali menekankan bahwa kerja politik bukanlah sebuah pernyataan, melainkan kerja lapangan. Sehingga dari situ pihaknya bisa menilai suatu konsistensi dan komitmen koalisinya dalam mendukung Capres Anies Baswedan.

Sementara itu, Ali menegaskan, Partai Nasdem sejak awal sudah menginstruksikan kadernya untuk memasang foto Anies Baswedan di setiap spanduk caleg. Namun Ali kembali mempertanyakan koalisinya yang belum memasang foto Anies.

"Kalau Nasdem sebagai ketua umum dan sekaligus orang yang dipercaya partai memimpin pemenangan di internal, saya sudah keluarkan instruksi kepada seluruh kader Nasdem terutama caleg untuk memasang foto Anies dan caleg," ucapnya.

"Pertanyaannya partai lain (Demokrat dan PKS) sudah lakukan belum?" lanjutnya.

Ketum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), sebelumnya menjelaskan proses penentuan cawapres Anies Baswedan di KPP. AHY tak bisa memberi tanggal yang pasti lantaran di luar kewenangannya.

"Kembali ke pertanyaan, kapan? I wish saya bisa menjawab itu dengan pasti. Tapi tidak semua dalam kontrol kami. Kami memiliki sebuah mekanisme, saling menghormati antarpartai. Masing-masing punya kedaulatan, masing-masing punya mekanisme yang harus dihormati," kata AHY di Kantor DPP Partai Demokrat, Jumat (14/7).

Ia pun menyinggung pertanyaan jika dirinya tak menjadi cawapres Anies lantas bagaimana sikap Demokrat. AHY justru bertanya balik, jika dirinya yang dipilih Anies sebagai cawapres bagaimana sikap partai di KPP.

"Kalau AHY enggak jadi cawapres, gimana Demokrat? Dibalik, kalau Mas Anies menetapkan Mas AHY sebagai cawapres, apakah ada yang ingin pergi? Nah itu baru fair," tutur AHY.

"Tapi InsyaAllah, saya di sini, di malam yang baik ini, 14 Juli, saya masih punya keyakinan, harapan tentunya bahwa pertanyaan-pertanyaan itu adalah pertanyaan biasa dalam sebuah konstelasi politik," tegasnya. 

Sumber: RMOL
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita