Bacaleg PDIP Lombok Barat yang Dikeroyok Warga Mengaku Korban Kabar Hoaks

Bacaleg PDIP Lombok Barat yang Dikeroyok Warga Mengaku Korban Kabar Hoaks

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - SS (50), akhirnya angkat bicara soal insiden penganiayaan berat yang dialami Selasa, 18 Juli 2023 lalu. Bakal Calon Anggota Legislatif (Caleg) PDI Perjuangan ini mengaku jadi korban kabar hoaks.

Kuasa Hukum keluarga SS, Tohri Azhari mengungkapkan, kliennya yang diduga melakukan persetubuhan terhadap anak kandungnya adalah fitnah.

Ia menjelaskan rangkaian kejadian berawal, ketika salah satu anak laki laki SS diduga diculik dan intimidasi oleh salah seorang oknum warga.

Setelah diculik, anak SS dipaksa melaporkan ke Polres Lombok Barat.

Isi laporan, bahwa telah terjadi persetubuhan yang dilakukan bapaknya terhadap adiknya.

“Ini bisa dikatakan penculikan, diculik oleh salah seorang oknum untuk dibawah ke rumah seseorang di Sekotong, setelah dibawah ke sana bukan hanya diinterogasi, tetapi diarahkan juga ke Polres untuk membuat laporan. Dan anak ini bingung, apa yang akan dilaporkan? . Tetapi atas tekanan oleh oknum, anak ini terpaksa membuat laporan,” jelas Tohri, dikutip dari wawancara Diki Jurnalis Channel, Rabu, 19 Juli 2023.

Situasi itu sangat bertolak belakang dengan yang fakta di keluarganya.

Karena tidak pernah ada kejadian, apalagi pengakuan dari putri SS soal dugaan persetubuhan.

“Jadi pengakuan pelecehan seksual itu tidak pernah, dia hanya pernah bercerita saya ini sedang dirusak sama bapak saya itu pengakuannya, yang dirusak ini bukan berarti merusak secara seksual, akan tetapi karena ada keinginan dari anaknya yang tidak pernah ditepati oleh bapaknya, jadinya hatinya itu rusak karena bapak saya ini,” papar Tohri.

“Rusak hati saya ini sama bapak saya, akan tetapi orang-orang menterjemahkah lain (pelecehan seksual, red),” terangnya.

Ditanya terkait oknum yang melakukan penculikan tersebut, ia tidak bisa menjelaskan detail.

Tapi, ia mendesak Polisi untuk melakukan penyelidikan dan menangkap oknum tersebut.

“Itu yang sementara belum kami sebutkan oknum orang itu, biarkan Polisi yang bekerja melakukan penyelidikan, akan tetapi kami telah menyiapkan bukti-bukti dan saksi-saksi untuk keperluan polisi,” tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, SS diduga jadi korban pengeroyokan oleh warga Sekotong karena diduga telah menyetubuhi anak kandungnya.

Dugaan persetubuhan itu dibantah langsung anaknya melalui pihak keluarga dekat korban. 

Sumber: ntbsatu
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita