GELORA.CO - Penemu Niku Banyu (Nikuba), Aryanto Misel tak dapat menyembunyikan kekecewaannya terhadap pihak Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Ya, BRIN diketahui sempat meragukan alat canggih yang dirancang langsung oleh seorang profesor tanpa gelar Aryanto Misel asal Cirebon, Jawa Barat.
Maka dari itu di dalam hati Aryanto Misel masih ada rasa yang mengganjal sehingga belum bisa sepenuhnya menerima kehadiran BRIN.
Aryanto Misel awalnya datang ke Milan, Italia untuk meningkatkan kerja sama dalam adopsi teknologi alat konversi air menjadi bahan bakar yakni Nikuba.
Kerja sama akhrinya terjalin antara Aryano Misel dengan sejumlah perusahaan Italia termasuk dari Lamborghini hingga Ducati.
Selama 8 hari kunjungan ke Italia, sejumlah teknisi otomotif di Italia menemui Aryanto Misel dengan maksud untuk bertukar pikiran terkait pembuatan dan cara kerja Nikuba.
Namun, Aryanto Misel merasa kecewa karena melihat ada orang BRIN yang dikirim dari Indonesia ikut ke Italia tanpa sepengetahuannya.
"Saya kecewa ini, karena tadinya tidak ada bahasan dari Indonesia enggak dikasih tahu bahwa akan dilibatkan orang BRIN untuk masuk ke Italia," kata Aryanto Misel, mengutip dari tayangan video yang ada di kanal YouTube Kanal Cirebon pada Minggu, 9 Juli 2023.
"Nah akhirnya akhirnya selama satu minggu di sana (Italia) itu orang BRIN datang, saya kan tanda tanya dalam hati tahunya dikirim dari BRIN ke sana atas undangan, saya nggak tahu karena enggak ada kejelasan di situ," lanjutnya.
Aryanto Misel pun bertanya, apa kepentingan BRIN sampai mengirimkan perwakilan juga ke Italia.
"Nah saya tanya kalau orang BRIN ini untuk apa? 'ini ada urusan tersendiri dengan sama NEO, ya saya nggak tahu mau ada urusan kek mau ada apa kek yang jelas orang BRIN itu ada di Italia ngurusin saya," tandasnya.
Dalam hati kecil Aryanto Misel ia mengakui bahwa jujur sangat kecewa dengan kedatangan BRIN.
Sang penemu Nikuba mengaku tidak tahu persis apa sebenarnya tujuan dari BRIN datang ke Italia.
Hanya saja Aryanto Misel mengungkapkan bahwa ada komunikasi yang terjalin antara dirinya dengan orang BRIN.
"Komunikasi, ya baik biasa, karena itu juga satu kamar juga di apartemen. Awalnya dari Indonesia tiga orang tapi ada orang BRIN jadi enam orang," utaranya.
"Nggak ada trouble (masalah) apa sih enggak ada ya, cuma hati saya yang jelas tidak bisa menerima, dari awal ngorbol atau apa tuh enggak ada," lanjut Aryanto.
Kemudian Aryanto Misel mengaku telah 'membohongi' orang BRIN yang meminta cara merakit dan merancang alat Nikuba Hidrogen.
"Dan kejelasan saya mau diminta formula saya semua, jelas, itu saya pelesetkan semua, jujur, saya pelesetkan," ujar Aryanto.
"Jadi saya enggak mau istilahnya karya saya ini hanya sebatas dijanji-janji tapi 'nol' gitu (secara praktik)," tuturnya menambahkan.
Sebelumnya Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) membuat penemu Niku Banyu atau Nikuba yakni Aryanto Misel sepenuhnya muak.
Peneliti laboratorium dari BRIN, Arifin Nur sebelumnya menyebut bahwa ia meragukan temuan Nikuba Hidrogen yang mengatakan air bisa disulap menjadi bahan bakar.
Arifin Nur juga menilai Aryanto Misel tidak bohong, tetapi klaim-klaim yang diucapkannya sama sekali tidak masuk akal.
"Secara teori untuk saat ini saya rasa tidak mungkin (air bisa jadi bahan bakar), bisa jadi benar (apa yang diciptakan Aryanto Misel). Air dipisahkan menjadi oksigen dan hidrogen bisa," ucap Arifin Nur, seperti pernyataannya yang dikutip dalam program AIMAN.
"Tapi kalau kita lihat dari sisi efisiensinya, itu nggak masuk, kenapa? Karena untuk memisahkan suatu unsur yang apa ya.. air apalagi dia unsur paling stabil di bumi itu butuh energinya besar," sambungnya.
Bahkan pihak BRIN menduga kalau sebenarnya dalam alat Nikuba itu ada kebocoran yang digunakan di motor yang diuji coba sampai pada akhirnya kendaraan tersebut bisa jalan.
"Saya curiga masih ada kebocoran yang berasal dari bensin di motor tersebut, sehingga motor (yang pakai alat Nikuba) tetap bisa dijalankan," papar Arifin.
Sumber: disway