GELORA.CO - Anggota DPRD Tulungagung, Joko Triasmoro arogan dengan menoyor kepala satpam akibat tak terima diingatkan melanggar aturan rumah sakit.
Peristiwa itu terekam kamera CCTV pada Rabu, 28 Juni 2023 yang lalu.
Dalam video berdurasi 1 menit 44 detik itu nampak Joko Triasmoro mendekati satpam yang berdiri di dekat lift Gedung Graha Mandiri RSUD dr Iskak Tulungagung, kemudian ia memegang bagian telinga lalu menoyor kepala satpam tersebut.
Usut punya usut, rupanya ia tak terima dengan terguran satpam yang mengingatkannya saat merokok di dekat Gedung Graha Mandiri. Emosi Joko Triasmoro tak tertahan saat kembali diingatkan karena membawa masuk anak dibawah umur ke ruang rawat inap Graha Mandiri.
Kepala Tata Usaha RSUD dr Iskak Tulungagung, Eko Sudharmono mengatakan, pasca kejadian tersebut, pihaknya memang tidak langsung memprosesnya ke ranah hukum namun setelah berkonsultasi dengan pimpinan akhirnya Senin, 3 Juni 2023 kemarin pihaknya melaporkan kepada polisi.
Eko memastikan, laporan disampaikan ke Polsek Kedungwaru, mengingat lokasi kejadian kasus ini di wilayah hukum Polsek Kedungwaru.
"Senin kemarin sudah kita sampaikan kepada polisi, kita laporkan ke Polsek Kedungwaru," ujarnya.
Sementara itu, Kapolsek Kedungwaru AKP Edy Santoso mengakui pihaknya menerima kehadiran pihak pelapor guna melaporkan kasus ini. Namun untuk memudahkan proses hukum atas laporan itu, pihaknya mengusulkan kepada pelapor agar langsung melaporkannya ke Mapolres Tulungagung guna proses hukum lebih lanjut.
"Kita sarankan untuk lapor ke Mapolres Tulungagung," jawabnya singkat.
Viralnya video ini membuat Ketua DPRD Kabupaten Tulungagung, Marsono mengambil sikap.
Ditemui pada Selasa, 4 Juni 2023 siang tadi, Marsono mengaku telah memerintahkan Ketua Fraksi PDI Perjuangan untuk memanggil anggotanya itu dan memintanya keterangan.
"Ketua fraksinya sudah kita perintahkan untuk melakukan pendalaman, hasilnya seperti apa, belum disampaikan kepada saya," ungkapnya.
Selain itu, pihaknya juga bakal berkoordinasi dengan Badan Kehormatan (BK) DPRD kabupaten Tulungagung, guna menyikapi hal ini.
Disinggung kemungkinan adanya pertemuan kedua belah pihak, Marsono mengaku masih akan menunggu hasil koordinasinya dengan BK.
"Selanjutnya ya akan kita koordinasikan dengan BK, kita akan tempuh jalur yang bisa kita tempuh menyikapi hal ini," ucapnya.
Marsono mengungkapkan, seharusnya hal seperti ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan antara kedua belah pihak.
"Kalau bisa yang diselesaikan secara kekeluargaan," ungkapnya.
Sumber: indozone