GELORA.CO -Kritikus Faizal Assegaf memberikan kritikan tajam terkait dengan upaya kudeta yang tengah dialami oleh Partai Demokrat jelang Pilpres 2024.
Hal tersebut berefek kepada sejumlah manuver politik termasuk pencapresan dari Anies Baswedan. Faizal mengatakan upaya kudeta ini adalah akar bulus dari pihak penguasa.
Menurutnya, Moeldoko tak mungkin bekerja sendirian, ia pasti mendapatkan dukungan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Bahkan Faizal mengatakan kudeta ini bukanlah keinginan dari Moeldoko.
"Moeldoko sebagai pembantu Presiden Jokowi terlihat mewakili hajat kekuasaan yang semena-mena. Nafsu merebut Demokrat yang bukan miliknya," cuitnya seperti yang dikutip oleh Suara Liberte, Selasa (6/6/23).
Aktivis ini juga mengungkit bahwa tak ada keberanian dari Moeldoko. Menurutnya, Jokowi menjadi sumber kekuatan dalam upaya kudeta ini.
"Mana berani Moeldoko bebas obok-obok Partai Demokrat bila tidak dibacking Presiden dan kekuatan dilingkarannya? Akal sehat publik berkesimpulan demikian," pungkasnya.
Diketahui Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) angkat berbicara mengenai upaya kudeta terhadap Partai Demokrat. Kabar itu membuat pihaknya merasa was was. Bahkan ia sampai berpikir bahwa ada kemungkinan besar Partai Demokrat akan benar-benar diambil alih.
"(Soal) PK Moeldoko di MA, saya menerima telpon dari mantan menteri yang menyampaikan pesan adanya politisi senior (yang mengajukan) PK Moeldoko. Pesan seperti ini kerap saya terima. (Saya lalu berpikir) jangan-jangan ini serius Demokrat akan diambil alih," tulis SBY melalui akun Twitter pribadinya, Minggu (28/5/2023).
Sumber: suara