GELORA.CO - Viral di media sosial video mahasiswa Universitas Negeri Padang (UNP) diusir saat tengah Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar).
Dilansir TribunWow.com, pengusiran tersebut merupakan buntut dari aksi sejumlah mahasiswi membut video terkait fasilitas di Kecamatan Bungus.
Video tersebut lantas beredar luas di Tiktok dan akhirnya viral.
Sejumlah akun turut mengunggah video tersebut, satu di antaranya akun TikYok @singgajisaja.
Dalam video itu, terlihat sembilan mahasiswi UNP kompak menyinggung fasilitas di tempat KKN.
"Kalian libur semester? Mana maen, KKN-lah. KKN kalian di mana? Tanah Datar, Lima Puluh Kota? Bungus lah, air gak ada, mandi di mushala. Diusir? Ngontrak bayar pula," ucap sejumlah mahasiswi dalam video tersebut.
Masih dalam unggahan yang sama, tampak segerombol mahasiwa UNP yang melakukan KKN langsung dikumpulkan.
Buntut video itu, para mahasiswa itu 'disidang' oleh seorang pria.
"Sampai ada dosen pembimbingnya menemui camat dan juga lurah," ujar pria berkemeja merah.
"Jadi adik-adik tidak berhak KKN di sini sampai ada penyelesaiannya oleh dosen pembimbingnya kepada kami, lurah dan camat."
Pria itu lantas menyinggung alasan mengusir mahasiswa UNP dari desanya.
Ia mengaku khawatir mahasiswa KKN itu akan menjadi korban amukan warga sekitar.
"Jadi itu keputusannya, karena untuk mengingat keamanan adik-adik juga di lingkungan, karena pasti ada warga yang membaca itu, karena ini bukan masalah adik-adik dengan pemerintah," ucapnya.
Sementara itu pada unggahan selanjutnya, tampak mahasiwa UNP langsung mengemasi barang-barangnya dari tempat KKN.
Sejumlah koper dan tas terlihat berjejeran di depan pintu rumah.
Aktivitas para mahasiswa itu juga diawasi oleh sejumlah pria.
"Endingnya aja, video sebelumnya FYP. Takut aku," tulis akun TikTok @singgahisaja.
@singgahisaja kita Up lagi. Soal nya Banyak tiktok yg mengviralkan. #kenausir #kkn #viral #fyp ♬ suara asli - giks
Pihak kampus pun angkat bicara terkait kejadian pengusiran mahasiswa KKN ini.
Sekretaris UNP, Erianjoni, cukup menyayangkan kejadian tersebut.
Erianjoni mengatakan seharusnya permasalahan dibicarakan terlebih dahulu antara mahasiswa dan dosen pembimbing lapangan (DPL).
Kendati demikian, ia mengakui kesalahan mahasiswanya.
"Ini memang keliru. Mahasiswa kita harus diberi pembelajaran, tidak semua harus semuanya lewat media sosial, kan ada wadah komunikasinya, DPL dan unit pelaksana pusat KKN," ujar Erianjoni, dikutip dari TribunPadang.com, Senin (26/6/2023).
"Sederhana saja, mereka kebablasan juga bermedia sosial, tentu masyarakat tidak terima. Menyangkut nama daerah tentu sensitif."
Seusai kejadian ini, kata Erianjoni, pihak kampus akan berdialog dengan Camat Bungus Telak Kabung.
Ia memastikan akan mencarikan jalan keluar dari permasalahan mahasiswa UNP dengan masyarakat Bungsu Telak Kabung.
"Kalau memang ndak bisa mahasiswa itu ditempatkan KKN di situ lagi, akan kita pindahkan ke tempat lain, dan ini memang kesalahan dari mahasiswa kita ya, karena etika berkomunikasinya yang buruk," imbuhnya.
Setelah pengusiran, mahasiswa UNP dipastikan telah kembali ke rumah dan kos-kosan masing-masing.
Sumber: wow