Ternyata Pendeta Saifuddin Pernah Jadi Guru dan Donatur di Al-Zaytun, Sempat Sumbang Emas Setengah Kilo

Ternyata Pendeta Saifuddin Pernah Jadi Guru dan Donatur di Al-Zaytun, Sempat Sumbang Emas Setengah Kilo

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Pondok Pesantren Al-Zaytun tengah menjadi sorotan masyarakat setelah pimpinannya Panji Gumilang membuat berbagai kontroversi yang menyimpang dari syariat islam. Ponpes terbesar se-Asia Tenggara itu disinyalir sebagai pusat penyebaran ajaran sesat dan laboratorium untuk menetaskan bibit-bibit baru pelaku terorisme. 

Kekinian muncul sebuah pengakuan mengejutkan dari buronan kasus penistaaan agama Islam, Pendeta Saifuddin Ibrahim. Pemuka agama kontroversial itu mengaku sempat menjadi pengajar di Ponpes tersebut. Pendeta Saifuddin mengaku cukup lama mengajar di sana hingga akhirnya memutuskan keluar dan pindah agama. 

“Saya (pernah) bergabung dengan Ponpes Al Zaytun sebagai tenaga pengajar. Waktu itu saya juga masih beragama Islam," kata Pendeta Saifuddin dilansir Populis.id Kamis (22/6/2023). 

Selama masih aktif mengajar, Pendeta Saifuddin mengaku menjadi donatur tetap di Ponpes Al-Zaytun. Dia mengklaim dirinya menyumbangkan sejumlah uang yang ia ambil dari tabungannya. Tak hanya itu dia  juga mengaku sempat menyumbangkan  emas setengah kilogram.

"Emas setengah kilo pernah saya berikan ke Ponpes Al Zaytun. Kemudian, saya juga sumbang dengan uang tabungan yang saya miliki," ungkap Pendeta Saifuddin Ibrahim.

Saifuddin Pulang ke Indonesia Kalau Panji Gumilang Jadi Ketua MUI

Pendeta Saifuddin Ibrahim mengaku sepakat dengan pernyataan kontroversial pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun Panji Gumilang yang baru-baru ini melarang jamaahnya untuk berangkat naik haji atau umroh ke Mekkah sebab dia mengklaim Indonesia juga menjadi tanah suci umat Islam. 

Pendeta Saifuddin mengatakan omongan Panji Gumilang adalah pernyataan cerdas, dia bahkan mengaku bakal segera keluar dari tempat persembunyiannya dan lekas kembali ke Indonesia jika kelak Panji Gumilang didapuk menjadi Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI).

"Kalau Panji Gumilang jadi pemimpin Islam atau jadi Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), saya mau balik lagi ke Indonesia," kata Saifuddin dalam sebuah video dilansir dari saluran Youtube Aj habibi.

Saifuddin mengatakan dirinya sepakat dengan Panji Gumilang sebab naik haji hanya menguntungkan Arab Saudi, sementara Indonesia tak dapat apa-apa. Dia mengklaim bahwa naik haji hanya memiskinkan Indonesia sementara Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Arab Saudi justru surplus hingga Rp700 triliun setiap tahun gara-gara pelaksanaan haji.

"Bayangkan, satu orang naik haji dengan biaya Rp 50juta. Kalau setiap tahun itu 300.000 muslim naik haji, berapa keuntungan Arab Saudi?. Kami akan hentikan perjalanan haji ke Arab. Karena, naik haji itu merugikan dan memiskinkan Indonesia secara absolut," tegasnya.

Saifuddin mengatakan selama Indonesia masih memperbolehkan warga negaranya naik haji, maka negara ini tidak akan maju dan tetap miskin 

“Kenapa? Karena warga Indonesia memberikan uangnya ke Arab Saudi,” tuntasnya.

Sekedar informasi, Pendeta Saifuddin Ibrahim saat ini sedang bersembunyi di Amerika setelah dirinya ditetapkan menjadi tersangka kasus penistaan agama dan ujaran kebencian beberapa waktu lalu.

Dia ditersangkakan lantaran mengeluarkan pernyataan kontroversial yakni meminta Kementerian Agama merevisi Alquran sebab bagi dia sejumlah ayat dalam kitab suci mengajarkan kekerasan dan tindak terorisme.

Pihak kepolisian sempat memburu Saifuddin Ibrahim setelah yang bersangkutan dinyatakan menjadi tersangka, namun hingga kini tak ada hasil, polisi mengaku kesulitan lantaran di Amerika Saifuddin disebut selalu berpindah-pindah tempat tinggal.

Sumber: populis
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita