GELORA.CO - Seorang sales promotion girl (SPG) showroom mobil di Cibubur, Bekasi, menjadi korban pemerkosaan. Pelaku dua orang pria yang pura-pura hendak membeli mobil.
Menurut Wakapolda Metro Jaya Brigjen Suyudi Ario Seto dalam keterangannya, Kamis (15/6), peristiwa pemerkosaan itu terjadi pada 10 Juni lalu.
"Korbannya adalah SPG dari showroom mobil," kata Suyudi di Mapolda Metro Jaya.
Suyudi menjelaskan, dua pelaku ini mengundang korban untuk bertemu di sebuah tempat dengan alasan tertarik membeli mobil. Tapi kemudian korban dibawa masuk ke dalam mobil pelaku dan diperkosa secara bergiliran.
"Kemudian juga diambil barang-barangnya antaranya adalah HP, kemudian uang yang ada di ATM-nya diminta pin-nya diambil sebanyak Rp 500.000," beber Suyudi. Pelaku ditangkap pada Kamis pagi.
Modus Pura-pura Beli Mobil
Sementara itu menurut Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Titus Yudho Ully, awalnya pelaku inisial R dan J, mengajak korban untuk bertemu di kawasan Plaza Cibubur untuk bertanya-tanya soal mobil.
Ternyata setelah bertemu, korban diajak berputar-putar di daerah Cibubur.
"Kemudian pelaku berhenti, pada saat berhenti pelaku pura-pura ke kamar mandi. Korban yang ada di dalam mobil ditinggalkan (di kursi penumpang), pelaku yang satu lagi keluar. Tiba-tiba dari belakang satu pelaku lagi muncul (pelaku bersembunyi di dalam mobil), korban disekap, ditutup matanya," beber Titus.
Kemudian mobil jalan lagi. Pada saat dalam perjalanan itulah, korban diperkosa.
"Jadi pelaku dua, R dan J. Dan J melakukan pemerkosaan terhadap korban sebanyak 2 kali," tegas Titus.
Korban juga sempat dipukul juga dan diancam akan dibikin cacat oleh para pelaku.
"Barang korban juga diambil, jam tangan, uang dari ATM pin-nya diminta secara paksa. Kemudian mereka berhenti di ATM kemudian diambil uangnya Rp 500 ribu, kemudian HP," tegas Titus.
Korban kemudian dibawa berputar-putar lagi hingga akhirnya diturunkan di daerah Kemang, Bogor.
"Setelah itu berjalan 4 hari kami lakukan penyelidikan, kami lakukan cek ke TKP awal, kami dapatkan petunjuk-petunjuk, setelah itu tadi subuh (Kamis pagi) baru kami tangkap pelakunya," ungkap dia.
Korban kini dalam kondisi trauma. Korban mendapat terapi psikologi.
"Korban sedang kita lakukan konsultasi psikolog untuk rehabilitasi. Pelaku segera kita proses sesuai hukum dan ketentuan yang berlaku," ujar Titus.
Pihak Kepolisian masih mendalami apakah pelaku dan korban saling kenal, kemudian juga apakah ada korban lainnya dari para pelaku.
"Masih kita dalami, apakah pelaku sudah kenal lama dengan korban atau belum. Itu masih kita dalami kemungkinan ada indikasi mengenal atau tidak. Ini masih membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut," urai dia.
Dua pelaku diketahui bekerja serabutan dan sudah berkeluarga. Keduanya ditangkap di tempat terpisah, di Kuningan Jaksel, dan di Depok.
"Motifnya ekonomi. Jadi butuh uang memang. Handphone-nya sempat dijual yang hasil dari dirampas itu. Handphone-nya dijual untuk alasan motif ekonomi," beber Titus.
Sumber: kumparan