Singgung Sulitnya Cari Kerja Sampai Lulusan S2 Jadi Tukang Sapu, Jokowi dan Luhut Dituduh Jadi Penyebabnya

Singgung Sulitnya Cari Kerja Sampai Lulusan S2 Jadi Tukang Sapu, Jokowi dan Luhut Dituduh Jadi Penyebabnya

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -Politikus Partai Demokrat, Soeyoto, mengomentari perihal sulitnya mencari pekerjaan yang disinggung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Saat berbicara dalam acara Peluncuran Indonesia Emas 2045, Kamis (15/6/2023), Presiden Jokowi menyinggung hal tersebut dan mencontohkan bahwa dirinya membaca berita lulusan S2 menjadi tukang sapu.

"Saya baca di berita, ini di negara lain, saking sulitnya mencari kerja, lulusan S2 yang harusnya bisa jadi guru, saat ini menjadi tukang sapu," ujar Jokowi.


Presiden dua periode ini kemudian menyinggung perihal Indonesia yang akan mengalami puncak demografi pada 2030. Pada saat itu, 68,3 persen penduduk Indonesia berusia produktif.



Menurutnya, kondisi tersebut bisa menguntungkan jika dikelola dengan baik namun bisa menjadi bencana jika tidak dikelola dengan baik.

Menanggapi hal tersebut, Soeyoto mengungkit pernyataan seorang menteri yang tidak mempercayai kemampuan anak bangsa sendiri sehingga menggunakan tenaga kerja asing.


Sementara itu, Presiden Jokowi juga seolah mengiyakan omongan menteri tersebut serta menyebut karya orang Indonesia seperti SD Inpres era Soeharto.


“Karena Menterinya tidak percaya kemampuan Anak Bangsa sendiri, dan Presidennya meng-iyakan dengan mengatakan karya Orang Indonesia seperti SD Impres,” ujar Soeyoto, dikutip Suara Liberte dari akun Twitter @soeyoto1 pada Sabtu (17/6/2023).

Belum lama ini, Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut dan Presiden Jokowi menyinggung perihal tenaga kerja asing yang dipekerjakan di proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN).


Luhut mengatakan bahwa anak bangsa belum memiliki cukup kemampuan sehingga pemerintah mempekerjakan tenaga asing di proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Sementara itu, Presiden Jokowi mengatakan tidak ingin hasil pembangunan IKN seperti SD Inpres di era Presiden Soeharto sehingga perlu mempekerjakan tenaga asing untuk IKN.

Sumber: suara
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita