GELORA.CO -Ganjar Pranowo yang telah diusung sebagai bakal calon presiden dari PDI Perjuangan tidak khawatir meski elektabilitasnya tersalip Prabowo Subianto.
Gubernur Jawa Tengah ini sesumbar jika elektabilitasnya sebentar lagi segera menyalip bakal capres yang diusung Partai Gerindra tersebut.
"Saya pernah menduduki survei tertinggi, ketika kemudian ada turbolensi saya yakin kami sudah rebound. Mungkin sebentar lagi akan menang lagi, apalagi konsolidasi sudah bagus," kata Ganjar usai menghadiri acara peresmian Rumah Aspirasi Relawan Ganjar Pranowo Presiden 2024 di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Kamis (1/6/2023).
Tak hanya itu, Ganjar juga membocorkan bahwa akan ada partai politik lain yang segera mendeklarasikan dukungan kepadanya di Pilpres 2024 mendatang. Namun, identitas parpol tersebut masih dirahasiakan.
"Kita tunggu dalam dua hari ini akan mendapatkan beritanya," ujar Ganjar.
Sebelumnya, Litbang Kompas merilis hasil survei terbarunya soal elektabilitas figur bakal calon presiden jelang Pilpres 2024. Hasilnya Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto berada di urutan teratas menyalip posisi dari bacapres PDIP yakni Ganjar Pranowo.
Elektabilitas Prabowo dalam survei Litbang Kompas ini berada di angka 24,5 persen. Sementara Ganjar memperoleh angka di urutan kedua dengan 22,8 persen.
Adapun Anies Baswedan dalam survei ini hanya bertahan di urutan ketiga yakni dengan angka 13,6 persen.
Kemudian, secara tren elektabilitas Prabowo mengalami kenaikan cukup tinggi, yakni dari 18,1 persen pada Januari 2023 menjadi 24,5 persen pada Mei 2023.
Sementara Ganjar mengalami penurunan elektabilitas, yakni dari 25,3 persen pada Januari 2023 menjadi 22,8 persen pada Mei 2023.
Adanya penurunan elektabilitas Ganjar ini diduga dilatarbelakangi sikap penolakannya terhadap kedatangan timnas Israel berlaga di Piala Dunia U-20 di Indonesia.
Lebih lanjut, elektabilitas Anies secara tren cenderung mengalami stagnansi, dimana dari 13,1 persen pada Januari 2023 menjadi 13,6 persen pada Mei 2023.
Untuk diketahui, Litbang Kompas menggelar wawancara tatap muka pada 29 April-10 Mei 2023. Survei tersebut memiliki responden sebanyak 1200 dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi. Margin of error dalam survei ini kurang lebih 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Sumber: suara