Rapat Progres Pembangunan IKN, DPR Cecar Menteri Bahlil, Datang ke IKN Tak Ada Apa-apa!

Rapat Progres Pembangunan IKN, DPR Cecar Menteri Bahlil, Datang ke IKN Tak Ada Apa-apa!

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia siang ini menghadiri rapat kerja dengan Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) terkait pengajuan anggaran 2024.

Dalam kesempatan tersebut, DPR menanyakan soal proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Salah satunya dari Harris Turino, Fraksi PDI Perjuangan.

"Jadi memang komitmen investasinya belum ada ya pak ya?," tanya Harris kepada Bahlil, Jumat (9/6/2023)

Bahlil menjawab bahwa kini baru ada 228 perusahaan dalam dan luar negeri yang sudah menandatangani letter of intent (LOI). Per tanggal 31 Mei 2023, sudah ada kunjungan dari 95 perusahaan.

Harris pun menagih berapa nilai investasi yang akan dikeluarkan.

"Kalau begitu karena kami punya komitmen jangan dulu diumumkan. Pada saat mereka masuk konstruksi baru kami umumkan," jawab Bahlil.

"Kami Kementerian Investasi mengumumkan bukan nanti akan. Kami punya satu medotologi, teken running, baru kita umumkan. Kalau baru rencana tidak kami umumkan," lanjutnya.

Bahlil juga menyampaikan, kini tengah dilakukan pembangunan infrastruktur dasar, melengkapi pelabuhan dan jalan yang sudah ada. Di samping itu dilakukan pembagian tanah untuk penyusunan paket investasi.

Hal ini membuat Harris. Pasalnya belum lama dirinya ke sana dan tidak melihat ada pembangunan kecuali tiang pada titik 0 Km.

"Bayangan kami ini kita punya mimpi, sampai ke sana kita melihat tiang-tiang panjang yang berdiri mesin-mesin yang lagi ngeborin, itu ternyata kita melihat monumen pendek setengah meter ini, dan dengan bangganya pak Demer menunjuk inilah titik nol KM IKN saat itu itu yang kami lihat," kata Haris.

Mendengar hal itu, Bahlil menawarkan kepada Harris agar kembali bersama dirinya ke IKN.

"Sudah Juli saja kita putuskan. Jadi bapak ke sana nanti lihat. Di sana itu lagi fokus membangun istana. Kantor-kantor Kementerian, perumahan-perumahan menterinya dan infrastruktur dasar," kata Bahlil.

Sumber: cnbc
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita