Punya Fasilitas Mewah, Biaya Masuk Ponpes Al Zaytun Indramayu Ternyata Gunakan Dolar

Punya Fasilitas Mewah, Biaya Masuk Ponpes Al Zaytun Indramayu Ternyata Gunakan Dolar

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat menjadi perhatian publik beberapa waktu belakangan. 

Ponpes pimpinan Panji Gumilang tersebut menuai banyak kontroversi di masyarakat. Beberapa waktu lalu viral video Panji Gumilang menggunakan salam Yahudi. Dalam video tersebut terlihat ia mengajarkan salam itu kepada para santri. 

Tidak hanya itu, sebelumnya Ponpes Al Zaytun juga sempat membuat geger saat foto Salat Idul Fitri yang digelar memperlihatkan pencampuran pria dan wanita dalam satu shaf viral. 


Di tengah banyaknya kontroversi tersebut, muncul pertanyaan mengenai berapa biaya pendidikan di Ponpes tersebut. Mengingat, fasiltasnya yang terbilang cukup megah dan tak kaleng-kaleng. 


Melansir dari laman Al Zaytun, berdasarkan Panitia Penerimaan Santri Baru (PPSB) yang ditandatangani Ketua Panitia Moch Iqbal Aulia pendaftaran dibuka mulai Tanggal 25 Maret sampai 25 Juni 2023. Artinya, pendaftaran santri baru masih di ponpes yang dikelola Yayasan Pesantren Indonesia Ma'had Al-Zaytun itu masih dibuka.

Pendidikan yang dibuka, yakni jenjang Madrasah Ibtidaiyah dan Madrasah Tsanawiyah. Panitian pendaftaran penerimaan santri baru telah mencantumkan persyaratan dan biaya dalam laman tersebut. 


Semua terlihat biasa saja, namun khusus untuk biaya masuk tingkat Madrasah Tsanawiyah bukannya menggunakan mata uang rupiah melainkan dengan kurs Dolar Amerika atau USD. Biaya yang harus dikeluarkan calon santri, yaitu sebesar USD3.500. Besaran tersebut untuk 6 tahun pembelajaran. 


Calon santri bisa memilih dua model pembayaran, yakni dibayarkan sekaligus pada saat akad dengan nilai kurs berjalan pada bulan Juni 2023. Apabila ingin mencicil, diperbolehkan dengan 5 persen faedah per tahun.

Sementara itu, persyaratan lainnya untuk masuk ke pesantren ini tidak ada yang aneh. 



Setelah calon santri diterima, kemudian dikenai biaya tambahan, seperti listrik, perawatan asrama, perlengkapan kamar, pembuatan seragam, pembuatan buku izin tinggal, penggunaan fasilitas olahraga dan seni, ujian, rihiah ilmiah, buku paket, ekstra kurikuler dan lainnya. 

Sumber: suara
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita