GELORA.CO - Kritikus Faizal Assegaf mengaku Presiden Joko Widodo tidak akan memberikan dukungannya buat Prabowo Subianto pada Pilpres 2024 mendatang sebab saat ini kepala negara telah disandera Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri untuk mendukung Ganjar Pranowo yang sudah resmi dicapreskan PDIP beberapa waktu lalu.
Menurut Faizal Assegaf Megawati manyendera Jokowi dengan label petugas partai yang harus tegak lurus dan mendukung capres PDIP. Untuk itu peluang mendukung Prabowo pada hajatan pesta demokrasi lima tahunan itu dipastikan mustahil kendati selama ini Jokowi dan Prabowo kerap mengumbar kebersamaan.
“Ibarat cerita tentang dua ekor monyet yang asyik berburu pisang, tapi yang mereka panjat adalah pohon kelapa. Hasilnya terlihat lucu-lucuan. Tapi, tampaknya keinginan Prabowo tersebut sulit direalisasi. Sebab PDIP dan Megawati telah memutuskan Ganjar sebagai Capres dan menyandera Jokowi sebagai bagian perangkat pemenangan,” kata Faizal Assegaf dalam sebuah tulisan akun media sosialnya dilansir Populis.id Kamis (8/6/2023).
Pegiat media sosial ini mengatakan, yang tersisa dari kedekatan Prabowo dan Jokowi hanyalah keakraban sebagai pembantu Presiden dan sekaligus rival politik yang saling menjaga kepentingan di antara mereka.
Artinya kata Faizal, kedekatan Prabowo bergabung ke kabinet Jokowi dengan harapan membuahkan kongsi politik yang kuat, ternyata justru menjadi kontradiktif.
Dikatakannya, Prabowo tidak sekedar gagal meraih sokongan kekuasaan Jokowi. Tapi lebih parah lagi semakin terpuruk di mata pendukungnya. Dengan kondisi seperti ini menyebut adanya kemungkinan Prabowo beralih ke Koalisi Perubahan.
“Bisa jadi, situasi yang tidak elok itu merubah sikap politik Prabowo. Putar haluan bergabung dengan arus perubahan yang semakin masif mengusung Anies Baswedan. Peluang itu jauh lebih baik, daripada bermain politik kucing-kucingan dengan janji manis Jokowi yang berujung penghianatan dan kebohongan,”pungkasnya.
Sumber: populis