GELORA.CO -Pegiat media sosial Denny Siregar mengungkapkan bahwa keadaan Partai NasDem jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 justru terancam tenggelam.
Hal tersebut seperti yang diungkapkan Denny Siregar dalam tayangan YouTube Cokro TV. Dalam tayangan tersebut, Denny Siregar awalnya menyinggung bahwa elektabilitas Anies Baswedan kerap merosot jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Denny Siregar menyebut Partai NasDem terancam tinggal nama.
"NasDem sudah mau tenggelam, koalisi perubahan terancam tinggal nama saja karena masing-masing kaptennya mengancam untuk pindah kapal," ujar Denny Siregar dikutip Suara Liberte dari tayangan YouTube Cokro TV, Kamis (15/6).
Lebih lanjut, Denny Siregar mengatakan bahwa ada kebingungan yang dirasakan Ketua Umum Surya Paloh. Pasalnya, capres yang didukungnya yakni Anies Baswedan kerap merosot di beberapa hasil survei akhir-akhir ini.
"Dan pada titik ini Surya Paloh pasti bingung luar biasa dia mau kemana? Ke Ganjar atau ke Prabowo," ungkap Denny Siregar.
Karena hal itu, Denny Siregar pun mengatakan bahwa Surya Paloh mesti segera memutuskan atau bertindak agar kapalnya tak benar-benar tenggelam.
"Surya Paloh harus cepat memutuskan karena kalau tidak berlabuh di dua kapal penyelamat itu, makan NasDem benar-benar akan tenggelam," tutur Denny Siregar.
Denny Siregar menilai bahwa jika NasDem salah berpihak, ada kemungkinan di 2024 nanti justru NasDem yang tersingkir dan tergantikan oleh Partai Perindo.
"Dan kalau NasDem juga salah berpihak bisa jadi tahun 2024 nanti nama NasDem akan tersingkir dari Senayan digantikan oleh Perindo yang di nahkodai Hary Tanoesoedibjo yang pernah berkawan sama Surya Paloh dan sekarang mereka menjadi saingan," imbuhnya.
Sebelumnya, Denny Siregar mengatakan bahwa terdapat berbagai penolakan dari para elit NasDem saat pencapresan Anies Baswedan.
Denny Siregar menegaskan bahwa berbagai penolakan itu lantaran Anies Baswedan yang kerap sudah melekat cap sebagai pemain politik identitas.
"Mereka menolak NasDem mengusung Anies Baswedan karena Anies kental sekali dengan cap politik identitas yang dulu digunakannya waktu pilgub DKI tahun 2017," tegas Denny Siregar.
Elite NasDem yang sudah mengetahui cap politik identitas itu yang melekat di diri Anies Baswedan, tak digubris oleh Surya Paloh dengan tetap mengusung mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
"Tapi Surya Paloh tetap keras kepala demi tujuan besarnya, dan akhirnya ramai-ramailah elite NasDem mundur menjadikan NasDem kehilangan panglima-panglima terkuatnya," pungkas Denny Siregar.
Sumber: suara