Parah, Petugas Rutan KPK Lecehkan Istri Tahanan dengan Meminta Melakukan Video Call S*ks

Parah, Petugas Rutan KPK Lecehkan Istri Tahanan dengan Meminta Melakukan Video Call S*ks

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -Seorang petugas rumah tahanan (rutan) KPK bernama Mustarsidin diketahui melakukan pelecehan seksual terhadap istri seorang tahanan. 

Dalam dokumen salinan putusan yang dikeluarkan Dewas KPK dengan nomor: 01/DEWAS/ETIK/04/2023 yang beredar, disebutkan bahwa kejadian ini dilaporkan oleh adik tahanan tersebut melalui email kepada bagian Pengaduan Masyarakat KPK pada Januari 2023 lalu.

Adik dari tahanan tersebut melaporkan Mustarsidin yang merupakan petugas registrasi di Rumah Tahanan KPK cabang Gedung Merah Putih atau biasa disebut Rutan K4, kerap menghubungi istri dari kakaknya.


Karena pekerjaannya itu, ia bisa mendapatkan nomor telepon keluarga tahanan yang berkunjung. Ia juga bertugas untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari keluarga tahanan, termasuk mengenai prosedur kunjungan.


Mulai dari sana, ia pun kerap berkomunikasi melalui telepon maupun panggilan video dengan istri tahanan yang dimaksud. Belakangan, diketahui bahwa dalam beberapa panggilan video itu, keduanya diduga melakukan hal tidak senonoh.

Pelapor mengaku bahwa kecurigaan soal kasus pelecehan ini sudah muncul sejak September 2022, lantaran ia kerap melihat kakak iparnya menerima telepon diam-diam serta berkomunikasi secara berbisik.


Pelapor kemudian baru mengetahui hal yang sebenarnya pada 5 Januari 2023, ketika kakak iparnya itu menitipkan ponsel kepadanya, saat hendak masuk ke dalam rutan menemui sang suami.

Dari pengakuan sang istri tahanan, dirinya mengaku terpaksa menuruti permintaan dari oknum petugas karena khawatir akan berpengaruh pada kondisi suaminya yang tengah menjadi tahanan.

Tak hanya itu, si istri tahanan tersebut ternyata juga pernah dimintai uang oleh pihak rutan KPK dengan alasan untuk kelancaran tahanan di rutan. Total, ia sudah mengirimkan uang sebesar Rp 72,5 juta melalui 10 kali transfer bank sepanjang 2022. 



Terkait laporan ini, Dewas memutuskan bahwa Mustarsidin bersalah dan diberi sanksi sedang, ditambah permintaan maaf secara terbuka dan tidak langsung.

Sumber: suara
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita