GELORA.CO - Pondok pesantren (ponpes) Al Zaytun Indramayu, Jawa Barat belakangan ini jadi kontroversi karena dianggap mengajarkan pendidikan sesat. Kontroversi Al Zaytun memang baru ramai dibicarakan, padahal ponpes di Indramayu, Jawa Barat ini sudah didirikan sejak 1999 silam.
Diduga ada sosok bekingan alias orang dalam yang membantu ponpes Al Zaytun selalu lepas dari jeratan hukum selama bertahun-tahun meski selalu memunculkan kontroversi. Simak penjelasan sosok-sosok bekingan ponpes Al Zaytun berikut ini.
1. Pak Kumis
Bahasan tentang bekingan orang yang berada di balik ponpes Al Zaytun diungkap oleh pendiri Yayasan Pesantren Indonesia (YPI) Imam Supriyanto. Dia menyebut salah satu bekingan itu adalah sosok yang dipanggil "pak kumis".
"Di elite itu sudah tahu semua. Misal 'eh jangan mainin yang itu, itu kan (dibeking) pak kumis'. Itu orang tahu siapa pak kumis itu. Tapi beliau sudah mendelegasikan kepada yang muda-muda," kata Imam di acara Catatan Demokrasi TV One pada Selasa (20/6/2023).
"Kalau gak tahu pak kumis, tanyalah. Siapa yang dulu dekat dengan beliau di bagian intelijen Indonesia, gitu aja," sambungnya.
2. Moeldoko
Imam juga menyebut nama Kepala Staf Kepresidenan RI Moeldoko sebagai sosok bekingan Al Zaytun. Dia menyebut saat ini Moeldoko punya kedekatan dengan pimpinan Al Zaytun, Panji Gumilang.
"Sekarang yang sangat dekat sekali dan punya posisi sangat menentukan di pemerintahan itu Kepala Staf Kepresidenan, Pak Moeldoko. Saya sangat menyayangkan sekali Pak Moeldoko masih membangga-banggakan kemarin itu," ungkap Imam.
Imam bahkan mengaku sempat mendapat informasi bahwa Moeldoko diduga memberi akses kepada Panji Gumilang untuk mendapat bantuan hukum.
"Bahkan saya dapat informasi, Pak Moeldoko ini yang membuka akses, kapan Pak Panji perlu bantuan ke Polres, ke Polda, ke Mabes Polri. Itu tinggal telepon saja," ucapnya.
Hal itu dibuktikan ketika masyarakat melakukan demo di ponpes Al Zaytun. Polisi yang menjaga demo itu kurang lebih sekitar 1.500 personel yang tentunya biaya untuk penyiagaan kepolisian tidaklah murah.
"Kemarin pas saat demo, masyarakat awalnya kan mau kerahkan 3.000, namun hanya ratusan dulu karena ingin lihat reaksinya Al Zaytun. Ternyata 1.500 polisi siap siaga coba. Berapa miliar dia harus bayar itu?" pungkas Imam.
3. Agen BIN
Imam juga menyebut bahwa Panji Gumilang juga mendapat bekingan dari sosok agen interpol dari Badan Intelijen Negara.
" Saya sudah sering bilang bahwa yang namanya SYR Agung Sedayu yang notabene adalah adik kandung Panji Gumilang itu adalah agen interpol dari BIN," kata Imam.
Sosok ini disebut-sebut yang mendapat koneksi ke Moeldoko untuk kemudian Al Zaytun bisa mendapat akses perlindungan dari aparat keamanan.
"Itu yang mendapat mandat dari Moeldoko untuk dapat akses ke Polres, ke Polda, ke Mabes Polri gitu," lanjut Imam.
"Jadi begitulah permainan dengan kekuatan seperti itu dia berani sekarang mau ngomong apapun dia yakin tidak ditangkap," pungkasnya.
Sumber: suara