GELORA.CO -Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun Panji Gumilang akhirnya menjawab soal tuduhan ajaran di Ponpes tersebut yang dianggap menyimpang.
Seperti diketahui belakangan ini Ponpes Al Zaytun dan Panji Gumilang menjadi perbincangan karena dianggap menyebarkan ajaran agama Islam yang menyimpang.
Salah satu yang disorot masyarakat adalah dicampurnya wanita dan pria dalam saf salat padahal lazimnya dipisah.
Berkaitan dengan hal tersebut, Panji mengatakan bahwa dirinya mengedepankan fiqih sosial agar harkat dan martabat wanita yang selama ini terpinggirkan bisa terangkat.
“Berkenaan dengan pelaksanaan shalat, kemudian ada wanita, saya mengedepankan fiqih sosial mengangkat harkat martabat wanita yang selama ini terpinggirkan,” kata Panji di acara Kick Andy di Metro TV, dikutip Suara Liberte pada Jumat (30/6/2023).
Panji mengatakan bahwa pemahamannya itu berdasarkan Al Quran sementara di masyarakat baru berlaku di dunia politik.
“Baru dimulai dalam politik itupun hanya 30% sedangkan pemahaman yang saya punya berdasarkan Al Quran sama, tidak pernah dikesampingkan sejajar,” ujarnya.
Seandainya perihal saf salat tersebut sudah dianggap menyesatkan, ia mempertanyakan bagaimana dengan dunia. Pasalnya, dasar yang dia gunakan adalah Al Qur’an.
“Kalau soal itu saja lantas sesat menyesatkan bagaimana dunia? itu hak asasi manusia untuk menjalankan ibadah menurut keyakinannya, dasar kami Al Quran,” lanjutnya.
Terkait hal itu, Panji lantas meminta agar tidak menyamakan tafsiran Al Qur’an di Ponpes Al Zaytun dan tafsiran orang lain.
“Jangan cari persamaan, kalau persamaan semua selesai dunia ini, dunia berfikir itu terus berkembang begitu juga kita memahami Al Quran, bukan menafsir,” ujarnya.
Sumber: suara