Panji Gumilang Klaim Al-Quran Bukan Kalamullah, Ketua PBNU: Meresahkan dan Jauh dari Paham Aswaja

Panji Gumilang Klaim Al-Quran Bukan Kalamullah, Ketua PBNU: Meresahkan dan Jauh dari Paham Aswaja

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Pernyataan kontroversi Panji Gumilang terkait Al-Quran bukan kalamullah, menjadi atensi khusus Ketua Pengurus Besa Nahdlatul Ulama (PBNU) Prof Moh. Mukri.

Mukri menilai penyataan pimpinan pondok pesantren Al Zaytun Indramayu itu bertentangan dengan ajaran Islam.

Katanya, pendapat yang disampakikan Panji Gumilang di depan santrinya jauh dari pemahaman Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja).

Padahal, selama ini mayoritas umat Islam di Indonesia kental dengan paham keagamaan Aswaja.

Mukri menegaskan, anggapan Panji Gumilang terkait Al-Quran bukan kalamullah jelas sangat meresahkan dan jauh dari keilmuan.

“Pernyataan tersebut jelas meresahkan dan jauh dari sanad atau keilmuan yang diyakini oleh umat Islam yang menganut paham Ahlusunnah wal Jamaah,” jelas Mukri, dilansir dari NU Online.

Rektor Universitas NU Blitar Jawa Timur itu mengimbau kepada uma Islam dan warga NU agar berpegangan teguh di atas ajaran Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyah.

Menurutnya, masifnya perkembangan zaman dan teknologi saat ini dapat mempengaruhi paham keagamaan seseorang.

Pasalnya, dengan sarana teknologi banyak sekali penyampaian-penyampaian terkait ilmu agama yang tersebar di media sosial dengan mudahnya.

Mukri meminta umat Islam dan warga NU agar lebih selektif dalam mengonsumsi ajaran-ajaran yang disampaikan, seperti Panji Gumilang.

“Perhatikan siapa yang menyampaikan dan dilihat sanad atau silsilah guru dan keilmuannya,” imbaunya.

Kementerian Agama Harus Turun Tangan

Mukri mendesak Kementerian Agama yang dipimpin Yaqut Cholil Qoumas agar turun tangan dalam permasalahan Panji Gumilang.

Ia berharap tidak ada lagi keresahan di tengah umat Islam di Indonesia yang dapat menimbulkan dampak negatif lainnya.

"Kalau dibiarkan tambah resah masyarakat. Kita tidak menginginkan masyarakat mengambil tindakan sendiri. Negara kita negara berdemokrasi, namun tidak boleh mengolok-olok, apalagi menyangkut agama dan keyakinan," ujarnya.

Adapun sederet kontroversi yang disampaikan Panji Gumilang dan ajaran yang diterapkan di Ponpes Al Zaytun, telah terseba luas.

Di antaranya pernyataan Al-Quran bukan kalamullah, Allah tak bisa berbahasa Indramayu, Indonesia Tanah Suci.

Lalu, Panji Gumilang juga merencanakan membangun Pesantren Kristen, Salat Idul Fitri bercampur shaf antara laki-laki dan perempuan, menyerukan santrinya menyanyikan Salam Yahudi, cara adzan yang nyeleneh dan parahnya dosa zina bisa ditebus dengan uang.

Sumber: disway
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita