GELORA.CO -Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli, menyindir pedas terhadap budayawan Butet Kertaradjasa. Ini setelah Butet membacakan puisi pada acara puncak Bulan Bung Karno yang digelar PDI Perjuangan di GBK, Sabtu (24/6/2023).
Dalam puisi itu, Butet tampak memberikan sindiran terkait capres pandir hingga capres hobi culik. Aksi Butet itu kemudian mendapatkan kritikan pedas dari Rizal Ramli.
Melalui akun Twitter @Ramli Rizal, pakar ekonomi ini menyemprot Butet dengan pedas. Ia juga turun membagikan potret Butet saat membacakan puisi di GBK dengan narasi "Pesan Kebencian Melalui Budayawan".
Menurutnya, Butet bukanlah merupakan sosok budayawan, melainkan hanya 'tukang seniman pecicilan'. Rizal Ramli juga menyebut aksi Butet itu justru bisa memicu konflik di tengah masyarakat semakin meluas.
"Ini mah bukan budayawan oii, cuma tukang seniman pecicilan dan partisan yang memperluas konflik horizontal," sindir Rizal Ramli dengan emoji menangis pada Selasa (27/6/2023).
Cuitan Rizal Ramli yang secara menohok menyindir Butet Kertaradjasa itu mendapatkan atensi besar dari warganet. Terbukti, cuitannya telah dibaca puluhan ribu dan mendapatkan lebih dari 2.000 tanda suka.
Begitu pula dengan kolom komentar cuitan Rizal Ramli yang sudah dibanjiri beragam pendapat. Tak sedikit yang setuju dengan pendapat Rizal Ramli dan mengkritik puisi yang dibacakan Butet.
"Reformasi hanya melahirkan 3 model manusia. Pertaman, tulus ingin perubahan lebih baik. Kedua, hanya ingin gantian berkuasa dan semena-mena. Ketiga, pelampiasan dendam dan benci. Sayangnya model 2 dan 3 saat ini lebih mendominasi," komentar warganet.
"Budayawan apa kayak gini ya? Terus terang saya malu melihat yang begini. Biasanya budayawan membanggakan, yang ini ya budayawan buzzer," sindir warganet.
"Penyair sekarang udah turun kelas. Dulu mengkritik pemerintah, sekarang mengkritik orang yang belum memerintah," sentil warganet.
"Ketinggian budayawan, ini mah BUZZERP tulen. wkwkkwkwk," komentar warganet.
"Terlalu mahal menyematkan 'budayawan' kepada orang ini. Lebih tepat disebut BuzzerRp," tambah yang lain.
"Ancur sudah Indonesia, budayawan aja ikut menghancurkan dengan puisi kebencian pesanan. Gak malu ya? Puisi kebencian dibacakan di depan umum seluruh Indonesia dan dunia," sahut warganet.
"Dulu saya ngefans karena aktingnya asik. Tapi ya udahlah, kebanyakan pendukung pakdhe itu ngedukung karena hasutan framing media. Mereka dipermainkan empatinya dan menjadi buta. Sayang banget seniman-seniman dan musisi-musisi di Indonesia yang melek data itu kurang, jadi mudah terhasut," tambah yang lain.
Sumber: suara