'Nyanyian' Ganjar di Bali: Pemimpin Diinjak Kepala hingga Megawati Dibully

'Nyanyian' Ganjar di Bali: Pemimpin Diinjak Kepala hingga Megawati Dibully

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO  - Gubernur Jawa Tengah sekaligus bacapres PDIP Ganjar Pranowo memuji sosok Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sebagai sosok pemimpin. Ganjar menyebut Megawati memiliki kualifikasi Hasta Brata yakni filosofi kepemimpinan dalam 8 tindakan pengendalian diri.

Dalam bahasannya, Ganjar menyinggung tentang sosok pemimpin yang diinjak kepalanya hingga Megawati yang dibully. Simak penjelasan tentang 'nyanyian' Ganjar soal Megawati berikut ini.

 Jadi Pemimpin Siap Diinjak Kepalanya


Ganjar Pranowo membahas tentang filosofi kepemimpinan Hasta Brata yang terdiri dari 8 unsur alam yakni bumi, matahari, api, samudera, langit, angin, bulan dan bintang. Tiap unsur itu mewakili karakteristik sifat ideal seorang pemimpin.



Dalam bahasannya, Ganjar mengatakan bahwa bumi melambangkan sumber utama kehidupan sehingga sosok seorang pemimpin harus sabar yang nantinya menumbuhkan kepercayaan masyarakat. Berdasarkan filosofi bumi itu, Ganjar menyebut seorang pemimpin harus siap diinjak kepalanya oleh rakyat.

"Memiliki sifat seperti bumi, ini siap menjadi pijakan dan memberikan sumber utama kehidupan dan sabar, sabar," kata Ganjar dalam acara penandatanganan MoU bidang kesenian antara Jawa Tengah dan Bali di Ballroom Prime Plaza Hotel, Bali pada Jumat (16/6/2023).


"Jadi kalau jadi pemimpin ya siap diinjak kepalanya oleh rakyat, karena tuannya rakyat, apa yang terjadi kesabaran ini lah yang kemudian memunculkan bahwa rakyat akan percaya," sambungnya.


Ganjar: Megawati Dibully Tak Marah

Ganjar kemudian menerangkan bahwa seorang pemimpin harus memiliki sifat samudera yang harus menerima semuanya mulai dari protes sampai bullying. Dia menyebut hal itu ada dalam diri Megawati yang teguh dengan prinsipnya tidak pernah terpengaruh hal lain.



"Terakhir samudera, mampu jadi hilir yang menerima semua air yang mengalir padanya. Apapun tadi protes, di-bully, dimintai tolong, dicaci maki, ataupun disanjung jadi muara dan samudera," ujar Ganjar.

"Kalau orang Jawa bilang mesti jembar dhodho, dadanya lebar menerima dengan sabar tidak marah, tidak mudah tergoda dan memiliki prinsip kuat," imbuh Ganjar.

Ganjar kemudian mencontohkan sosok Megawati. Menurutnya, Presiden RI ke-5 itu memiliki prinsip kuat dan tidak pernah mudah tergoda.


"Kalau saya contohkan Bu Mega, tidak pernah tergoda dan prinsipnya kuat. Digoda kiri kanan, tidak pernah. Maju terus, maju terus. Itu pelajaran luar biasa dari tingkat kesamuderaan kita," pungkasnya.

Sumber: suara
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita