GELORA.CO -Dewi Perssik melalui media sosial menyampaikan bahwa hewan kurbannya ditolak Ketua RT 4 RW 6, Lebak Bulus Jakarta Selatan.
Namun, Malkan sang Ketua RT di tempatnya tinggal membeberkan fakta yang terjadi.
"Menurut Ustaz, Dewi Perssik mau menaruh hewan kurbannya di sini, silahkan. Sebenernya saya belum terima hari itu mengingat biaya menjaga sapi itu saya haru keluarkan. Tiba-tiba saya dapat informasi sapi itu mau diambil kembali, silahkan," ujar pak RT dalam channel Intens investigasi, dikutip Jumat (30/6/2023).
Saat itu, dirinya tenngah mengobrol sama asistennya yang menjelaskan bahwa Dewi Perssik mau memotong sapinya di tempat lain tapi membagikan daging-dagingnya ke sini.
"Kalau gitu, ada apa dong dengan saya? Sapi udah diserahin ke ente tiba-tiba diambil, gimana perasaan? Kok orang nggak percaya sama saya," ungkapnya.
Meskipun menyimpan kekesalan dalam hatinya, Malkan tetap mempersilahkan asisten Dewi Perssik untuk mengambil sapi itu kembali, dengan catatan angkat sendiri.
Kemudian, beberapa kali pihak wanita yang akrab disebut mami depe itu meminta tolong dibantu untuk proses pengangkatan sapi itu tapi ditolak.
"Saya bukan orang profesional, seandainya terjadi sesuatu sama anak buah saya, sama saya pribadi atau apa, saya tolak, angkat aja sendiri dorong sendiri," ucapnya.
Bahkan pihak mami depe itu menawarkan uang rokok buat pak RT jika membantu mengangkat sapi tersebut.
"Bos jangankan uang rokok 100 200 ribu 1 juta 2 juta 100 juta, saya nggak mau buat bantu angkat sapi itu. Saya tolak buat angkat itu sapi," jelasnya.
Dia juga menjelaskan, pihaknya menyanggah jika disebut ditolak karena sudah berbaik hati menjaga sapi kurban Dewi Perssik selama enam jam itu.
"Katanya sapinya ditolak, ditolak ko sampe di sini 6 jam, apa itu bentuk penolakan namanya? Dari jam 10 pagi sampai 4 sore," bebernya.
Diakui Malkan, selama tinggal di lingkungan tersebut, Dewi Perssik belum penah berkurban.
"Baru tahun ini, juga nitip bukan berkorban sori," kata Malkan.
Disebutnya, tahun lalu, pihak dari Dewi Perssik mengirimkan 2 karung kecil potongan daging yang sudah tidak bagus, untuk dibagikan ke warga sekitar.
"Tahun kemarin, Magrib tiba-tiba saya diantarkan ditelpon sama dimas dan ustaz, ada sekitar 2 kantong kecil daging yang sudah hampir... karena sudah terlalu malam, kehujanan atau apa saya kurang tau, saya panggil anak-anak untuk bagi-bagi," pungkasnya.
Sumber: suara