Mimpi Segerbong Bareng Megawati Berujung Kritik Cawe-cawe Jokowi, Pengamat: Tak Dianggap Itu Emang Menyakitkan

Mimpi Segerbong Bareng Megawati Berujung Kritik Cawe-cawe Jokowi, Pengamat: Tak Dianggap Itu Emang Menyakitkan

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -Pengamat Politik, Jhon Sitorus menyoroti kritikan pedas akan manuver cawe-cawe presiden saat ini yang diberikan oleh Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Hal ini menjadi perhatian publik karena terjadi tak lama setelah salah satu tokoh bangsa itu memberikan sebuah sinyal yang menyebutkan ia bermimpi satu gerbong kereta bersama Megawati Soekarnoputri dan Joko Widodo (Jokowi). Namun tiba-tiba sekarang malah berakhir dengan kritikan untuk orang nomor satu dalam pemerintahan itu.

Jhon menilai hal ini terjadi karena kode-kodean lewat mimpi tak mendapatkan sambutan hangat dari Jokowi. Ini membuat berang diri dari SBY.


"Tak dianggap itu menyakitkan memang, apalagi di koalisi sendiri (Perlubahan) juga hanya dianggap sekadar ban serap," ucapnya dalam akun twitter pribadinya, dikutip Selasa (27/6/2023).


SBY menurutnya sedang dipenuhi oleh rasa kekhawatiran akan nasib dari Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Pilpres 2024.

Elite politikus tersebut masih belum mendapatkan kepastian akan tempatnya dalam pesta demokrasi, sinyal mimpi sebelumnya menjadi cara ia berusaha mendapatkan kepastian tersebut namun sayangnya sulit terwujud.


"Kekhawatiran ini kemudian sedang diusahakan untuk sodor sana, sodor sini. Maka, pertemuan dengan Puan pun diusahakan terwujud. Apalagi status sebagai ketum partai yang pernah berkuasa 10 tahun ini sungguh meninggikan ego," jelasnya.


Sebelumnya SBY mempublikasikan buku dengan judul "Pilpres 2024 & Cawe-cawe Presiden Jokowi, The President Can Do No Wrong" untuk jajaran dari Partai Demokrat.

"Beliau menulis artikel bagi jajaran kepemimpinan dan kader Partai Demokrat di seluruh tanah air agar mereka memahami dan dapat menambah wawasan dan pengetahuan akan dinamika politik nasional saat ini," kata staf pribadi SBY, Ossy Dermawan.

Sumber: suara
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita