GELORA.CO -Mimpi Presiden Indonesia ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang disampaikannya lewat unggahan di Twitter menarik untuk disimak. Dalam sebuah video yang diunggah ke YouTube, pengamat politik Rocky Gerung coba menganalisis maksud mimpi SBY itu.
Menurut Rocky, mimpi itu bermuara pada harapan SBY agar terciptanya rekonsiliasi bagi Demokrat dan PDIP yang selama ini dikenal bertentangan.
Hal itu terlihat dari adegan SBY dengan Megawati Soekarnoputri dan Jokowi beserta Presiden Indonesia ke-8 yang sempat meminum kopi bersama.
"Bawah sadar SBY mengatakan, 'kondisi sekarang kok tidak aman ya, tidak damai'. Psikologi terbalik dari SBY. Dia merasa ada yang tidak aman, ada konflik, lalu dia upayakan itu diselesaikan.
Secara sublimatif, SBY menyublimasikan keadaan dalam sebuah mimpi lalu diubah menjadi sebuah harapan," kata Rocky dikutip Rabu (21/6/2023).
SBY ingin membangun persahabatan, sejalan dengan adanya pertemuan antara Puan Maharani dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Rocky menyebut bahwa dasar mimpi SBY adalah suasana nyata politik Indonesia saat ini yang mengingatkan Jokowi sebagai Presiden RI ke-7 agar fokus membangun bangsa.
Sebagai pemimpin, mereka tak perlu lagi mencampuri soal pengganti mereka selanjutnya karena tugas memilih Presiden Indonesia berada di tangan rakyat.
Presiden Jokowi secara terang-terangan mengaku akan melakukan cawe-cawe terkait Pilpres 2024. Program yang sudah berjalan harus diteruskan oleh penggantinya kelak.
Bagi sebagian pihak, cawe-cawe ini dianggap berbahaya sehingga mengancam demokrasi.
"SBY mimpinya mempersatukan, sedangkan Jokowi mimpinya adalah mencurigai seseorang. Kan Pak Jokowi yang ucapkan, 'hati-hati jangan salah pilih presiden!' Berarti, dari 3 kandidat ada satu yang tidak boleh dipilih karena kedudukannya salah," ujarnya.
"Mimpi SBY untuk menghasilkan kedamaian, itu semacam sindiran kepada Jokowi yang masih terus berusaha masuk ke favoritesme. Mulailah Pak Jokowi belajar supaya jangan menghina seseorang," tegas Rocky.
Sumber: suara