GELORA.CO - Manager Corporate Communications PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), Emir Monti meminta masyarakat tidak masuk jalur kereta api cepat Jakarta-Bandung (KCJB).
Pasalnya, dapat membahayakan diri dan juga kereta yang melaju sangat cepat.
"Kami akan terus meningkatkan pengamanan di seluruh wilayah proyek serta sosialisasi ke msyarakat agar tidak masuk jalur KCJB karena ini dapat membahayakan," kata Emir di Stasiun KCJB Karawang, Rabu (7/6/2023).
Kecepatan kereta itu maksimal sampai 360 kilometer per jam.
Maka, kondisi ini akan sangat membahayakan jika ada warga yang masuk area jalur kereta.
Menurut Emir, pihaknya juga akan dibantu kepolisian untuk bersama menjaga area jalur kereta cepat ini.
"Termasuk ini juga sebagai pengamanan dari tindakan pencurian komponen penting proyek kereta cepat ini," ucapnya.
Ia menambahkan, progres KCJB ini sudah di atas 89 persen. Untuk Stasiun Karawang ini sudah sekitar 90 persen.
"Dan ditargetkan beroperasi 18 Agustus 2023 nanti," katanya.
Sebelumnya, Tim Sanggabuana Polres Karawang menangkap enam pelaku pencurian baut dan kabel tembaga proyek strategis nasional kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB).
Tersangka utamanya ialah petugas sekuriti atau keamanan pada proyek tersebut.
Wakapolres Karawang, Kompol Prasetyo Purbo Nurcahyo mengatakan, enam tersangka itu yakni, KM (27), SS (23), EM (28), DW (46), MW (46), dan AA (38).
Untuk tersangka utamanya ialah KM, ia bekerja sebagai sekuriti di trek 3 KCJB. Perannya sebagai pengamanan serta pengambil kabel di jalur KCJB.
Agar membantu aksi pencuriannya, ia merekrut temannya SS, EM, dan EM yang berperan mengambil kabel dan baut di jalur rel KCJB.
"Hasil curiannya itu dijual ke penadah MW dan AA. Uangnya hasil penjualannya dibagi rata dan digunakan untuk kebutuhan sehari-hari," ucapnya.
Adapun modusnya ialah dilakukan oleh para tersangka pada malam hari. Mereka memotong atau mengambil kabel tembafa serta baut-baut di sepanjang jalur rel kereta cepat Jakarta-Bandung di wilayah Ciampel, Karawang.
Polres Karawang mengamankan gergaji besi, gergaji biasa, empat buah rompi sebagai pekerja. Satu karung kabel tembaga, baut-baut, satu kendaraan roda empat, dan satu kunci pipa besar.
"Hasil kerugian yang telah diestimasi kurang lebih Rp 150 juta," katanya.
Sumber: wartakota