Mahfud Sebut Anies Dijegal Internal, Demokrat Akhirnya Bongkar Siapa Orangnya: Kami Curiga Dia...

Mahfud Sebut Anies Dijegal Internal, Demokrat Akhirnya Bongkar Siapa Orangnya: Kami Curiga Dia...

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Partai Demokrat merespons wanti-wanti Mahfud MD soal adanya upaya Anies Baswedan dijegal internal koalisi.

Menurut Demokrat, pihaknya sudah tahu siapa sosok yang dimaksud Mahfud yang berupaya menggelar aksi agar seolah Anies dijegal oleh internal koalisi.

Keterangan Demokrat untuk menanggapi keterangan Mahfud yang menyebut Anies dijegal oleh internal disampaikan Koordinator Jubir DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra.

"Penjegalan internal itu kalau kami curiganya itu ya Moeldoko. Seakan-akan dia dibilangnya kader internal begitu. Padahal tidak. Jadi nanti seakan-akan dari internal berusaha memindahkan dukungan massa AHY ke pihak selain Anies," kata Herzaky disitat Primetime, Minggu 4 Juni 2023.

Untuk internal Demokrat sendiri, Herzaky memastikan semua solid mendukung pencalonan Anies Baswedan sebagai capres 2024. Apalagi sudah ada keputusan dari Susilo Bambang Yudhoyono selaku Ketua Majelis Pertimbangan Partai yang memiliki wewenang menentukan koalisi termasuk capres dan cawapres yang akan diusung dalam kontestasi 2024 mendatang.

Herzaky lantas bertanya-tanya apa maksud Mahfud MD menyebut Anies dijegal dari internal koalisi. Sebab Demokrat sendiri jelas menyatakan sikap dukungan full ke Anies Baswedan, tidak ke kiri dan ke kanan.

Ini seperti yang disampaikan oleh Ketua Umum AHY yang juga kemarin meminta para kader untuk loyal dan patuh usai pertemuan di Pacitan, Jawa Timur.

"Jadi masa kita kalau dibegal dari dalam, saya agak bingung ucapan Mahfud itu y,a kalau di internal tidak ada yang harus diwaspadai, berarti yang ada eksternal yakni Kepala Staf Pembegal Partai Pak Moeldoko," kata Herzaky.

Soal mengapa Moeldoko seolah sangat percaya diri dengan aksinya melakukan berbagai upaya untuk mencopet Demokrat, Herzaky menduga karena seolah ada pembiaran dari Presiden Jokowi.

Padahal secara logika hukum, sudah 16 kali kubu Moeldoko kalah di pengadilan berbagai tingkat. Sementara kini mereka tetap berupaya mengajukan PK ke MA.

"Kalau benar Pak Joko Widodo tidak pernah menegur beliau, sehingga beliau akan merasa percaya diri, berarti perbuatan saya ini tidak salah, berarti presiden memberi restu."

"Boleh dong, namanya kita anak buah misalnya, melakukan satu tindakan, mau dianggap salah tapi pimpinan kita membiarkan, kan itu seakan-akan sebagai suatu bentuk restu," kata Herzaky tanggapi ungkapan Mahfud soal dugaan Anies dijegal internal koalisi.

Sumber: poskota
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita