GELORA.CO -Ekonom senior Rizal Ramli angkat bicara soal keinginan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (Menko Maritim) Luhut Binsar Pandjaitan yang meminta dana Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) agar diaudit.
Menurut Rizal, keinginan Luhut ini bisa dibilang munafik. Karena saat ini banyak pejabat membuat kebijakan yang juga yang diduga ada sponsor dari asing.
“Minta LSM transparan dan tata kelola baik, tapi banyak kebijakan pejabat-pejabat ada udang di balik batu. Munafik memang susah, sok pahlawan pulak,” kata Rizal Ramli dalam unggahan di akun Twitter dikutip redaksi, Sabtu (10/6).
Banyak kebijakan, yang menurut RR, diduga disponsori oleh asing.
“Mobil Listrik, Freeport, Solar Expor ke Singapore dari Kepri, Expor Pasir ke Singapore, Perpanjangan kontrak PLTU Paiton, UU Minerba, KEK Kaltara, Hilirisasi Minerba, Industri Batere dll,” ungkap Rizal Ramli.
Sebelumnya, Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan meminta agar dana dari LSM yang ada di Indonesia.
“Ya, saya akan minta LSM-LSM itu diaudit ke depannya,” kata Luhut usai sebagai saksi di sidang Haris Azhar dan Fatia maulidiyanti di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Kamis (8/6).
Luhut sebagai saksi dalam kasus dugaan pencemaran nama baiknya dengan terdakwa Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti. Audit bagi LSM yang ada di Indonesia untuk mengetahui aliran dana yang didapatkan LSM dari mana.
“Apalagi banyak LSM-LSM yang menggunakan dana untuk yang tidak jelas,” kata Luhut.
Dalam kesaksiannya, Luhut membantah punya keterlibatan maupun kepentingan bisnis di tanah Papua. Luhut memperkarakan Haris dan Fatia karena merasa dirugikan. Menurut dia, ada salah satu duta besar (dubes) dari negara lain yang mendatanginya terkait kasus pencemaran nama baiknya.
Sumber: RMOL