KSP Moeldoko Gugat Demokrat Guna Penjegalan Anies Gagal Nyapres, Hinca Panjaitan: Kita Dengar Sayup-sayup Soal Itu

KSP Moeldoko Gugat Demokrat Guna Penjegalan Anies Gagal Nyapres, Hinca Panjaitan: Kita Dengar Sayup-sayup Soal Itu

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO  - Akhirnya pihak Partai Demokrat buka suara terkait isu Peninjauan Kembali (PK) oleh Mahkamah Agung (MA) KSP Moeldoko yang disebut-sebut tengah melakukan upaya penjegalan Anies Baswedan. 

Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat, Hinca Panjaitan mengaku memang mendengar kabar tersebut apabila Demokrat mencalonkan Anies Baswedan maka ada pihak yang berupaya menggagalkan. “Secara politik kita mendengarkan sayup-sayup itu, mendengarkan itu. 

Mendengarkan dalam artian diperbincangkan di publik secara politik,” kata dia, saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Selasa (13/6/2023).

 Sehingga apabila ditemukan upaya penjegalan Anies Baswedan gagal maju Pilpres 2024, Demokrat siap melawan pihak tersebut secara hukum.  

Isu pun semakin meluas lantaran Anies selaku bakal calon presiden (bacapres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) tak kunjung mengumumkan nama cawapres pilihannya. 

 “Karena itu kita minta kepada Anies segera lah mengambil keputusan, sikap, karena Koalisi partainya sudah cukup. 

Putuskanlah siapa cawapresnya,” jelasnya. Sebelumnya, Juru Bicara Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Sudirman Said menyebut ada pejabat negara secara bergantian mendatangi PKS agar keluar dari KPP.  

“Sedikit clue saja, kalau sampai hari ini, bergantian para pejabat negara, ada yang pemimpin partai, ada yang bukan, mendatangi PKS dengan misi ada yang implisit dan ada yang eksplisit. Misinya itu supaya PKS keluar dari koalisi dan majunya Pak Anies digagalkan. 

Bentuknya apa? Ya namanya iming-iming bentuknya macam-macamlah, tapi kan barangkali menjelaskan di sini kan tidak cukup," kata Sudirman di Jalan Brawijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (7/6/2023).  

Menurut dia, pejabat tersebut menawarkan akan memberikan tawaran posisi di pemerintahan Jokowi hingga sumbangan material.

Sumber: tvOne
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita