Klaim Ekspor Pasir Laut Nggak Rusak Lingkungan, Faizal Assegaf: Tingkah Luhut Makin Buas dan Liar

Klaim Ekspor Pasir Laut Nggak Rusak Lingkungan, Faizal Assegaf: Tingkah Luhut Makin Buas dan Liar

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Kritikus Faizal Assegaf menyentil keras Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang mengklaim ekspor pasir laut yang baru dibuka Presiden Joko Widodo tidak membawa dampak buruk terhadap lingkungan.

Menurut Faizal Assegaf pernyataan Luhut jelas sebuah omong kosong besar, sebab sangat mustahil tidak ada kerusakan lingkungan apabila sumber daya dikeruk habis-habisan. Menurut Faizal, Luhut kini telah menjadi monster menakutkan bagi masyarakat Indonesia. 

“Perilaku Luhut jelas sangat norak, terkesan bertindak jadi makelar bisnis pasir laut. Sikap pejabat negara yang mesti amanah dan jujur, berubah menjadi monster dalam bernegara. Memalukan!” kata Faizal Assegaf dilansir Jumat (2/6/2023).

Ia mengatakan, ini bukan kali pertamanya Luhut bertindak demikian. Banyak tindakan lainnya yang dinilai merusak negara dan melukai nurani publik.

“Sok jagoan dan sangat arogan,” ujarnya.

Selama kepemimpinan Jokowi, kata Faizal, Luhut diberi banyak jabatan. Ia menduga, itu yang membuat Luhut mabok kekuasaan dan teler kepentingan.

“Parahnya, jelang lengsernya Jokowi, tingkah Luhut makin buas dan liar. Sikap tak elok itu terlihat seputar 'hajat gelap' ekspor pasir laut yang menuai berbagai kecaman dan protes rakyat,” tegasnya.

Ia menilai, ketegasan Luhut selama ini hanga asal bunyi (asbun). Tujuan utamanya intuk mempermulus aturan yang berbau kepentingan.

“Bermodalkan wajah garang, Luhut membohongi rakyat bahwa ekspor pasir laut tidak merusak ekosistem,” ucapnya.

Faizal bilang, Luhut gelap mata membela keputusan Presiden Joko Widodo yang buat keonaran melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 26 Tahun 2023 tentang Pengolahan Hasil Sedimentasi Laut.

“Tapi lucunya, narasi yang disemburkan Luhut lebih menonjolkan gaya sok arogan, berdiri menantang akal sehat publik. Diduga demi melayani kepentingan komplotan pemburu cuan di lingkaran kekuasaan,” pungkasnya.

Sumber: populis
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita