Kian Panas, Beda Pendapat Demokrat Vs NasDem Soal Cawapres Anies

Kian Panas, Beda Pendapat Demokrat Vs NasDem Soal Cawapres Anies

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO  - Hubungan antara Partai NasDem dan Partai Demokrat saat ini semakin memanas. Dua partai politik (parpol) penggagas Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) itu, kekinian tidak sependapat soal waktu deklarasi calon wakil presiden (cawapres) pendamping Anies Baswedan.

Demokrat meminta agar deklarasi cawapres Anies dilakukan pada Juni ini dengan dalih Pemilu 2024 yang tak lama lagi. Sementara itu, NasDem memiliki perbedaan pendapat. Menurut mereka, pengumuman tersebut, jangan terburu-buru, karena perlu ada pertimbangan secara matang.

Desas-desus Koalisi Pecah


KPP dikabarkan pecah usai beragam keraguan Partai Demokat untuk mendukung Anies sebagai capres mulai muncul. Adapun alasannya, karena hingga kini, Anies masih belum mengumumkan siapa sosok cawapres yang bakal mendampinginya.


DPP Partai Demokrat bahkan memberikan peringatan kepada Anies. Jika sosok cawapresnya tak kunjung diumumkan Juni ini, mereka bakal mempertimbangkan mengevaluasi dukungan. Sebab, elektabilitasnya di beberapa survei kerap merosot.

Penurunan tersebut disebutkan mereka karena Anies tak kunjung mengumumkan nama cawapres. Dengan begitu, peluang sukses di Pilpres 2024 pun bisa semakin menurun. Hal ini juga dibenarkan Ketua Bappilu Demokrat Andi Arief.


Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sendiri tak menampik jika ada beberapa pihak yang berharap KPP bubar sebelum pengumuman pasangan calon. Meski begitu, ia memastikan hingga saat ini koalisi tersebut masih berkomitmen untuk mengusung Anies sebagai capres.


Partai Demokrat, kata AHY, memang memberikan tenggat waktu kepada Anies agar mengumumkan cawapres pada Juni ini. Namun, ia juga mengaku tidak akan memaksa Anies dan tak terpikirkan untuk meninggalkan mantan Gubernur DKI Jakarta apabila nantinya bukan ia yang dipilih.

Menanggapi desakan itu, Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai NasDem Ahmad Ali menuduh Demokrat sedang mengancam akan keluar dari koalisi jika bukan AHY yang menjadi cawapres. Tudingan ini ia berikan karena tak pernah melihat partai tersebut mensosialisasikan Anies.


AHY Masuk Radar Cawapres Ganjar

Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi salah satu nama yang masuk bursa calon wakil presiden (cawapres) Ganjar Pranowo. Adapun hal ini dibocorkan oleh Ketua DPP PDIP Puan Maharani beberapa waktu lalu.

Dalam pernyataannya, Puan juga menyebut sejumlah tokoh lain, seperti Menko Polhukam Mahfud MD hingga Menteri BUMN Erick Thohir. Nama-nama itu, katanya, memiliki kelebihan masing-masing, namun masih dipertimbangkan oleh PDIP.


"Pencawapresan, nama kan ada sepuluh. Kalau boleh saya sebut yang ada di media, Pak Mahfud, Pak Erick Thohir, Pak Ridwan Kamil, Pak Sandiaga Uno. Kemudian ada Pak AHY ya? Pak Airlangga kan?" ujar Puan Maharani di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (6/6/2023).

"Nama-nama itu termasuk dalam peta yang ada di PDI Perjuangan, semuanya tentu punya kelebihan-kelebihan yang nantinya akan dipertimbangkan. Apakah itu bisa bekerja sama dengan calon presiden dari PDI Perjuangan, sesuai dengan visi-misi, cita-cita, dan lain sebagainya," lanjutnya.

Sumber: suara
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita