GELORA.CO - Duka mendalam turut dirasakan Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Iwan Sumule atas meninggalnya Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Demond J. Mahesa pada hari ini, Sabtu (24/6). Apalagi banyak kenangan pahit manis bersama selama menjadi aktivis.
“Desmond adalah kawan sekasur saya ketika masih sama-sama jadi aktivis. Terlalu banyak kenangan yang Desmond tinggalkan,” tutur Iwan Sumule saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, sesaat lalu.
Bersama dengan Desmond, Iwan Sumule pernah mendirikan Lembaga Bantuan Hukum Nusantara (LBHN) Jakarta tahun 1996. Pembentukan itu dilakukan tidak lama setelah peristiwa Kudatuli terjadi pada tanggal 27 Juli 1996.
“Karena kami dulu kerap dituduh OTB (Organisasi Tanpa Bentuk) oleh Orba, makanya kami bikin LBHN Jakarta sebagai cover gerakan ketika advokasi rakyat,” urainya.
LBHN Jakarta merupakan cikal bakal terbentuknya Forum Kota (Forkot), sebuah organisasi yang turut menjadi pemrakarsa reformasi 1998. Forkot dibentuk karena aktivis-aktivis LBHN Jakarta berasal dari berbagai kampus di Jakarta.
“Dan Desmond yang kami tunjuk jadi Ketua LBHN Jakarta saat itu, sampai Desmond diculik Februari 1998,” kenang Iwan Sumule.
Atas sepak terjang Desmond yang komitmen dalam mengadvokasi rakyat tersebut, Iwan Sumule berkeyakinan bahwa mitra-mitra Komisi III DPR RI pasti kesal dengan Desmond.
“Desmond pasti menyebalkan bagi mitra Komisi III DPR. Sebab ucapannya kerap ketus dan keras tanpa tedeng aling-aling,” kata Iwan Sumule.
“Seperti beberapa hari lalu, ketika rapat dengan Kapolda Metro Jaya, Warga Apartemen Cempaka Mas, dan Pengelola GCM (Graha Cempaka Mas),” tutupnya.
Sumber: rmol