GELORA.CO -Kader Partai Demokrat, Eko Jhones menyoroti pernyataan pengamat politik Rocky Gerung yang menyoroti ucapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menyebut akan cawe-cawe agar tidak ada perpecahan bangsa.
Adapun Rocky Gerung menilai bahwa perpecahan bangsa itu malah terjadi di rezim Jokowi dengan adanya ketegangan rasial serta etnis hingga politik ideologi.
Hal ini ditanggapi Eko Jhones dalam akun Twitter pribadi miliknya. Dalam cuitannya, Eko Jhones mengatakan bahwa setuju dengan pernyataan Rocky Gerung itu. Bahkan, Eko Jhones mengatakan saat rezim Jokowi berkuasa, buzzeRp dipelihara dengan jelas dan terang benderang.
"Setuju Bung karena saat rezim Jokowi berkuasa buzzerp dipelihara bahkan jelas dan terang benderang dianggarkan dengan APBN," ungkap Eko Jhones dikutip Suara Liberte dari akun Twitter pribadi miliknya @ekojhones77, Jumat (9/6).
"Parahnya lagi semua kementerian gunakan buzzerp tuk nutupin kelemahanya. Padahal buzzerp biadab selalu pecah belah anak bangsa dan kebal hukum," imbuhnya.
Sementara itu, Rocky Gerung tak hanya mengatakan hal itu, Rocky Gerung juga menyinggung warisan Jokowi yang akan diteruskan Ganjar, yaitu turunnya indeks demokrasi hingga rasio utang yang berbahaya.
"Jokowi bilang mau cawe-cawe karena dia takut ada perpecahan bangsa, lho, perpecahan bangsa itu terjadi justru di era Jokowi," ungkap Rocky Gerung dari tayangan YouTube pribadi miliknya.
"Dari segi indeks demokrasi, kita drop, dari segi rasio utang kita berbahaya. Nah, semua itu yang mau diteruskan oleh Ganjar," sambungnya.
Maka dari itu, ia heran saat Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa Ganjar akan kembalikan reputasi Indonesia di mata internasional dengan memakai power Soekarno.
"Saya juga heran Hasto bilang bahwa Ganjar akan mampu mengembalikan reputasi Indonesia di skala internasional," ujar Rocky Gerung.
"Dengan menyebut dia akan memanfaatkan power dari Bung Karno, nggak pernah kita tahu bahwa Ganjar itu ngerti pikiran-pikiran Bung Karno," tandasnya.
Sumber: suara