Jokowi Kena Ultimatum BEM UI Untuk Mundur atau Berdarah-darah, Rocky Gerung: Itu Bukan Makar

Jokowi Kena Ultimatum BEM UI Untuk Mundur atau Berdarah-darah, Rocky Gerung: Itu Bukan Makar

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -Belakangan ini ramai kabar Ketua BEM UI 2023 alias Melki Sedek Huang meminta agar Presiden Jokowi mundur atau berdarah-darah. Hal itu tentu ramai menjadi sorotan publik.

Salah satunya adalah Rocky Gerung pengamat politik sekaligus aktivis. Ia berpendapat kalau hal yang dilakukan Melki bukanlah sebuah makar.

Menurutnya dalam hal ini, Melki hanya menyampaikan keresahan masyarakat dengan cara yang berbeda. Sehingga sebetulnya tidak perlu ada pihak yang mempermasalahkan hal ini.


"Kalau ada yang ingin berdebat ya tidak ada gunanya, mengubah dari dalam pun tidak memungkinkan sekarang," ujar Rocky Gerung di kanal YouTube Rocky Gerung Official, Minggu (25/6/23).


Gerakan mahasiswa menurut Rocky adalah selalu perihal moral dan tidak boleh ada pada kekuasaan. Sehingga pergerakan BEM UI ini hanyalah sebatas kritikan radikal.

Rocky mengatakan kalau yang dilakukan BEM UI sudah tak menjadi rahasia umum lagi yang merupakan mengolah keresahan publik. Hal itu karena mahasiswa menjadi bagian dari realita di tengah masyarakat, bahkan cermin masyarakat.


"Sebenarnya arus kegelisahan rakyat itu didengar lewat mahasiswa, bukan partai politik," tutur Rocky.

"Orasi mahasiswa itu biasa, rektor tidak mungkin menghalangi dan itu bukan makar, melainkan people power," imbuh sang pengamat politik.

Sumber: suara
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita