GELORA.CO - Maling atau pun copet tak kenal siapa orangnya. Ada sasaran empuk, pasti digasak. Terlebih di tempat keramaian yang membuat orang tidak saling memperhatikan.
Ceritanya, politisi Partai Demokrat Jansen Sitindaon kena copet, HP (handphone) miliknya hilang, yang ditaruh di dalam tas saat nonton Timnas Indonesia vs Argentina.
Di luar lapangan saat dirinya hendak masuk Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, Senin malam 19 Juni, dia masih memainkan HP itu. Singkap kata HP miliknya raib, tentunya diembat copet alias maling.
“Ternyata di GBK semalam masih ada maling. Walau atas kejadian ini ada juga sisi salahnya dalam diri saya krn kurang hati-hati dan mawas,” tulis Jansen Sitindaon dalam cuitan di Twitter lewat akun @jansen_jsp.
Dia mengatakana, twit yang dia unggah itu tidak untuk menyalahkan siapa pun, apalagi pengelola GBK, namun ia bertanya-tanya, di situ tidak ada CCTV, yakni di depan Gate 6 pintu keluar VIP.
“Twit ini tidak ingin menyalahkan siapapun, apalagi pengelola GBK, krn mereka tidak punya salah sama sekali dalam kejadian ini. Namun jika GBK punya CCTV khususnya didepan Gate 6 pintu keluar VIP akan sangat membantu saya utk melihat pelakunya. Krn kejadian kehilangan ini pas bubaran mau pulang. Krn didalam stadion HP ini masih saya pakai. Jadi belum hilang,” ujarnya.
Dia menegaskan lagi, twittnya itu tidak ingin menyalahkan siapapun hanya utk mengingatkan kita semua agar tidak mengulangi ketidak hati-hatian saya ketika menonton bola dan/atau di keramaian.
“Ceritanya, saya punya HP Samsung Note yg biasa saya pakai utk melakukan zoom mendesak ketika di jalan (jadi ini bukan HP utama saya), yang saya taruh di dalam tas ransel hitam seperti dalam gambar. Ternyata di tengah dempet-dempetan dan keramaian GBK semalam, resleting tas saya dibuka dari belakang — tanpa saya sadari — dan HP di dalamnya diambil,” kata @jansen_jsp.
Menurutnyua, dia baru menyadari saat perjalanan pulang, mau beli air minum, mau ambil uang ternyata resleting terbuka.
“Saya baru menyadarinya, ketika perjalanan pulang saya haus, mau beli air mineral, dan mau ambil uang di tas utk bayar. Ternyata resletingnya sudah terbuka dan HP nya sudah hilang,” ungkap jansen Sitindaon.
Dia kesal tentunya, tapi mengakui bahwa dia sendiri yang melakukan kesalahan. Yakni hadap tasnya waktu desak-desakan, tas menghadap ke belakang.
“Kesalahan saya adalah: tas ransel ini saya hadapkan kebelakang. Sehingga tidak bisa saya kontrol dan lihat ketika dibuka. Termasuk ketika HP nya diambil,” ujarnya.
Dia pun sudah rela dengan hilang HP tersebut, namun dia masih berharap, bagi siapa saja yang mencopet atau mengambil, untuk mengembalikan, dengan menghubunginya di seluruh medsos atas namanya. Dia akan menebus, mengganti seharga HP itu.
“Utk orang yg mengambil HP saya ini, nikmatilah barang itu kawan, semoga menjadi berkah utk kamu. Saya sudah rela. Namun jika kamu ingin mengembalikan HP itu tolong hubungi saya di seluruh medsos yg saya punya. DM saya. Akan saya ganti seharga HP itu jika kamu butuh uang,” tulis Jansen Sitindaon.
Dia menambahkan, termasuk kepada konter penjual HP yang menerima HP miliknya, dia siap menebusnya. “Saya siap menebusnya seharga yg kalian beli dari pencurinya. Tolong hubungi saya,” ungkap Jansen Sitindaon. (*)
Sumber: helo