Isu Anies Dicopot dari Mendikbud Gegara Telikung Jokowi saat Belanda Kembalikan Tongkat Komando Pangeran Diponegoro

Isu Anies Dicopot dari Mendikbud Gegara Telikung Jokowi saat Belanda Kembalikan Tongkat Komando Pangeran Diponegoro

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Ada sebuah narasi yang menyebut bahwa Anies Baswedan dicopot dari kursi Mendikbud oleh Jokowi karena sejumlah hal.

Ada yang menyebut Anies Baswedan dicopot dari kursi Mendikbud karena bermain-main dalam anggaran tunjangan guru dengan narasi 'kelebihan bayar'.

Namun Anies membantahnya, karena eks Gubernur DKI itu justru mengaku bahwa dialah sebenarnya yang melaporkan kasus kelebihan bayar itu ke Kemenkeu. Anehnya, kata Anies, dirinya justru dicopot dari kursi Mendikbud usai temuan kasus itu.

Ada pula narasi yang percaya bahwa Anies dicopot karena Jokowi merasa ditelikung soal tongkat komando Pangeran Diponegoro usai dikembalikan oleh Pemerintah Belanda.

Anies pun langsung menjawab tudingan soal tongkat komando tersebut. Menurut dia, suatu hari Pemerintah Belanda menghubungi Pemerintah Indonesia.

Mereka berniat mau mengembalikan tongkat pusaka alias tongkat komando milik Pangeran Diponegoro yang dirampas Belanda ketika pahlawan itu ditangkap.

Ketika itu seharusnya Jokowi-lah yang dianggap pantas menerima pengembalian tongkat Pangeran Diponegoro. Namun Anies dianggap menelikung dan menerima tongkat pengembalian dari Belanda.

Sebab ada sejumlah pihak percaya, terutama bagi masyarakat Jawa, bahwa siapapun orang yang memegang tongkat komando pusaka itu, maka akan berpeluang untuk menjadi seorang pemimpin besar.



Anies bercerita, ketika itu --saat tongkat komando Pangeran Diponegoro dikembalikan, dirinya baru menjabat sebagai seorang Mendikbud.

"Saya cerita sedikit. Ketika itu saya baru bertugas di Kemendikbud, lalu ada kabar Kedutaan Besar Belanda akan mengembalikan cakra Pangeran Diponegoro. Pengembalian itu dilakukan secara rahasia, top secret," kata Anies di program Kick Andy, disitat Senin 19 Juni 2023.

Karena sifatnya yang sangat rahasia, maka tak bisa diketahui oleh siapapun, kapan pengembalian dilakukan, dan sangat dijaga betul keberadaannya.

"Sebab ini tongkat komando tak ternilai harganya, banyak orang yang coba memburu barang ini. Akhirnya Belanda melakukan operasi khusus. Dan saya lapor ke Presiden," kata Anies.

Adapun pengembalian sedianya akan dilakukan ke Galeri Nasional, dengan balutan acara pameran Raden Saleh. Sehingga tak terendus kedatangannya.

"Jadi cakra tadi dibawa siapa kita tidak tahu, penerbangan jam berapa, kapan, enggak ada yang tahu."



Ketika itu awalnya Presiden Jokowi disebut akan menghadiri proses serah terimanya. Namun karena belakangan dia harus bertugas ke Filipina, maka Anies-lah yang menggantikannya. Apalagi menjadi hal yang wajar dalam protap Pemerintahan, ketika kepala negara tak bisa hadir dalam sebuah acara, maka menteri yang relevan akan menggantikannya.

"Jadi saya bukan menelikung. Sehari sebelumnya Presiden ada acara ke Filipina, sehingga acara yang harusnya dihadiri presiden jadi digantikan kepada Mendikbud."

"Saya mewakili menerima cakra, ya seizin Presiden. Jadi bukan menelikung, saya mewakili," kata Anies Baswedan.

Sumber: poskota
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita