GELORA.CO -Temuan survei yang dilakukan INDOMETER menilai elektabilitas Prabowo Subianto naik setelah Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan. Dalam survei itu, nilai elektabilitas Prabowo mencapai 26,7 persen, sedangkan Ganjar 23,3 persen dan Anies 15,6 persen.
“Elektabilitas Prabowo meninggalkan Ganjar dan Anies pada posisi tiga besar, disusul AHY dan Puan yang mengalami kenaikan,” ungkap Direktur Eksekutif lembaga survei INDOMETER Leonard SB dalam keterangan tertulis kepada pers di Jakarta dikutip dari wartaekonomi, Selasa (20/6).
Menurut Leonard, naiknya elektabilitas Prabowo berbarengan dengan anjloknya dukungan publik terhadap Ganjar sehingga mengubah peta politik menuju Pilpres 2024. Sehingga PDIP saat ini gencar melakukan koalisi.
“Hal itu tampaknya yang mendorong PDIP gencar menggalang koalisi dengan partai-partai, di antaranya PPP yang bergabung mengusung Ganjar,” jelas Leonard. Sebelumnya PDIP bersikap adem ayem, mengingat PDIP di atas kertas tidak memerlukan koalisi untuk syarat pencapresan.
Sementara itu, untuk calon wakil presiden, para calon juag bersaing ketat, di antaranya: Ridwan Kamil (4,0 persen), Sandiaga Uno (3,8 persen), Erick Thohir (2,7 persen), dan Khofifah Indar Parawansa (2,1 persen).
“Sejauh ini baru Sandi yang paling agresif, khususnya setelah bergabung menjadi kader PPP dan diusulkan sebagai cawapres Ganjar,” terang Leonard. PAN yang menggulirkan nama Erick masih belum memutuskan apakah bakal mendukung Ganjar atau Prabowo.
Sumber: suara