Guru Gembul: Ponpes Al-Zaytun Adalah Laboratorium yang Dibuat Oleh Pemerintah Untuk Kalangan Paling Radikal

Guru Gembul: Ponpes Al-Zaytun Adalah Laboratorium yang Dibuat Oleh Pemerintah Untuk Kalangan Paling Radikal

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO  - Guru Gembul dalam salah satu podcast ikut berkomentar tentang kontroversi ponpes Al-Zaytun dan sosok pendirinya, yaitu Panji Gumilang. 

Sebelumnya, nama pondok pesantren Al-Zaytun menjadi viral akibat video salat Idul Fitri yang dianggap menyimpang karena mencampur jamaah pria dan wanita dalam satu shaf. 

Merespons hal itu, Guru Gembul yang merupakan sosok guru sekaligus content creator yang kerap membedah berbagai ilmu pengetahuan dalam channel youtubenya ikut membuat konten soal ponpes Al-Zaytun. 

 Dilansir Rabu (21/06/23) dari tayangan youtube channel Ngaji Roso dengan judul "Ponpes Al Zaytun & Panji Gumilang Sesat?," yang diunggah pada 2 Juni 2023. "Nah yang ingin kita gali adalah mengapa satu sosok seperti Panji Gumilang melalui tafsir dapat menyebabkan chaos di masyarakat?," tanya Hendra. 

 Menurut Guru Gembul, ada beberapa hal menarik soal Al-Zaytun di luar dunia spiritual dan dunia tafsir.  "Al-Zaytun adalah, saya pernah bikin kontennya dan saya tantang untuk menunjukkan hal yang sebaliknya," papar Guru Gembul. 

Menurut Guru Gembul, Al-Zaytun adalah laboratorium yang dibuat oleh pemerintah di zaman Orde Baru dan bertahan sampai sekarang untuk mengumpulkan kalangan paling radikal di dunia Islam.

 "Al-Zaytun adalah laboratorium yang dibuat oleh pemerintah di zaman Orde Baru dan bertahan sampai sekarang untuk mengumpulkan kalangan paling radikal di dunia Islam untuk masuk kesana," ujar Guru Gembul menerangkan. "Kemudian di cuci otaknya agar mereka jadi orang yang, gak papa tetap tersesat asal jangan radikal Islam," terang Guru Gembul.  

Guru Gembul kemudian menjelaskan latar belakang sosok dibalik pendirian ponpes Al-Zaytun diantaranya Soeharto, Pak Habibie, dan Mba Tutut. 

"Makanya yang mendirikannya itu adalah Pak Harto, Pak Habibie, peletakan batu pertamanya itu Mba Tutut. Kemudian uang-uang dari partai politik masuk kesana," terang Guru Gembul. Sehingga menurutnya dalam konteks ini bisa saja ponpes Al-Zaytun itu adalah laboratorium yang dibuat pemerintah. 

 "Makanya saya minta buktikan dalam konteks ini, bisa saja bahwa Al-Zaytun adalah laboratorium yang dibuat oleh pemerintah untuk menetralisir," ujar Guru Gembul. 

Jika kemudian pada akhirnya sosok Panji Gumilang mengeluarkan atau menyatakan fatwa-fatwa yang aneh, maka itu adalah bukan merupakan fatwa asli darinya. "Itu adalah upaya untuk ngeles (berbohong). 

Upaya untuk mencari legitimasi atau mencari pembenaran, atau lompat dari topik yang sesungguhnya," ujar Guru Gembul seraya tersenyum. 

Salah satunya adalah saat Panji Gumilang berkata bahwa, 'Mahzab kami adalah mahzab Bung Karno', padahal sebenarnya tidak ada mahzab Bung Karno. 

Bahkan Guru Gembul juga yakin bahwa Panji Gumilang tidak akan mengamalkan ajaran Bung Karno dalam hal itu. ""Dan Bung Karno juga tidak pernah mengatakan bahwa beliau memiliki otoritas untuk itu.

 Kecualil dalam bukunya yang Islam Sontoloyo," ujar Guru Gembul. Menurut Guru Gembul, terkait dalam banyak hal, itu adalah bukan soal penafsiran atau bukan soal mana yang sakral namun masalah pergumulan politik. 

"Bukan soal mana yang sakral, mana yang tidak. Itu sebenarnya adalah masalah pergumulan politik dari orang-orang di zaman dulu," terang Guru Gembul.


Sumber: tvOne
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita