Ganjar Bicara Ketahanan Pangan, Publik Tanya '10 Tahun Bapak jadi Gubernur kok Jateng Provinsi Termiskin'

Ganjar Bicara Ketahanan Pangan, Publik Tanya '10 Tahun Bapak jadi Gubernur kok Jateng Provinsi Termiskin'

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Bakal calon presiden (bacapres) dari PDI Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo blak-blakan mengungkap soal pahan sebagai hidup matinya bangsa.

Hal itu diungkapkan Ganjar Pranowo dalam akun Twitter pribadi miliknya. Dalam cuitannya, Ganjar Pranowo membahas hal tersebut seraya membagikan momen bersama sosok yang berperan dalam sektor pertanian.

Terkait Ganjar Pranowo yang membahas soal ketahanan pangan, publik pun mengherankannya. Hal ini seperti yang diungkapkan warganet dengan nama akun @as_siglie. Akun tersebut mengungkapkan bahwa selama 10 tahun Ganjar memimpin Jawa Tengah, justru warganya tidak mendapatkan hal yang seperti dikatakannya.

Warganet itu pun sampai menyinggung Jawa Tengah yang dinobatkan sebagai provinsi termiskin.

"Mas Ganjar Pranowo berbicara tentang ketahanan pangan sekarang, selama 10 tahun bapak jadi Gubernur kenapa Provinsi Jateng tidak ada ketahanan pangan bagi warga Bapak, sampai Jateng dinobatkan sebagai Provinsi termiskin?," ujar akun @as_siglie dikutip WE NewsWorthy dari akun Twitter pribadi miliknya, Minggu (4/6).

Sementara itu, dalam cuitannya, Ganjar Pranowo pun mengungkapkan soal pentingnya pangan pagi negara. Hal itu, lanjut Ganjar bukan hanya terkait ketersediaannya.

"Soal pangan adalah soal hidup matinya bangsa. Bung Karno sadar betul betapa urgennya pangan bagi negara. Bukan sekadar soal ketersediaannya, tapi juga soal produksinya. Maka negara mesti menghasilkan banyak ilmuwan pertanian," tutur Ganjar.

"Dan inilah salah satu ilmuwan pertanian yang kita punya, Ir. Surono Danu. Kekaguman beliau terhadap Ir. Soekarno tidak cuma berhenti di meja-meja diskusi. Tidak sebatas di lembaran kertas," lanjutnya.

Ganjar juga mengatakan bahwa sosok yang mengagumi Presiden Pertama RI itu ditunjukkan dengan hasil penelitian pertanian yang dipersembahkan untuk bangsa dan negara. 

"Benih padi unggulan, benih kacang panjang unggulan, pisang, singkong dan yang terakhir ada benih kedelai. Semua karya beliau merupakan benih-benih unggulan," ucap Ganjar.

"Bahkan waktu melahirkan benih kedelai unggulan, beliau mengatakan 'Kita harus meneladani benih kedelai ini. Meski diinjak berulangkali dia tidak akan pernah mati'," sambungnya.

Ganjar pun mengatakan bahwa momen pertemuannya itu menjadi suatu kehormatan.

"Mbah Surono, suatu kehormatan bisa bertemu dan sungkem kepada panjenengan. Malu rasanya jika kami-kami yang lebih muda ini tidak memiliki tekad besar untuk memakmurkan negara sebagaimana tekad panjenengan," ungkap Ganjar.

"Hormat kami, Mbah. InsyaAllah karya panjenengan memberi manfaat untuk Indonesia. Tetap semangat terus mendampingi organisasi Mari Sejahterakan Petani, ya Mbah," tandasnya.

Sumber: newsworthy
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita