GELORA.CO - Seorang aktivis terkemuka, Faizal Assegaf, mengungkapkan pandangannya mengenai dinamika perpolitikan di Indonesia, kali ini menyoroti manuver politik yang terjadi antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto.
Faizal berpendapat bahwa kedekatan antara keduanya hanyalah sebuah ilusi yang dibangun untuk mencapai tujuan masing-masing, dan bukanlah persahabatan yang tulus menjelang pesta demokrasi.
Melalui akun Twitter pribadinya, @faizalassegaf, Faizal menyebut bahwa Jokowi dan Prabowo tengah bermain peran untuk keuntungan bersama di masa depan.
"Prabowo tunggangi Jokowi, sebaliknya Jokowi berlagak menggembala Prabowo. Pada cerita lain, ibarat dua ekor monyet yang berburu pisang, tapi yang dipanjat pohon kelapa," tulisnya, dikutip Cianjur.Suara.Com, Rabu (31/05/2023).
Menurut aktivis tersebut, kedua elite politik dalam negeri ini tidak terlalu memperhatikan perasaan masyarakat, melainkan hanya fokus pada pencapaian kekuasaan.
"Persekutuan politik Prabowo dan Jokowi tidak ada hubungannya dengan tujuan melayani rakyat. Tapi soal bagi-bagi kue kekuasaan. Dan terbukti semakin kenyang, semakin akur," tambahnya.
Faizal mengungkapkan bahwa Jokowi membutuhkan kehadiran Prabowo sebagai Menteri Pertahanan untuk mempertahankan kekuasaannya setelah pesta demokrasi di 2024.
Sementara itu, Prabowo membutuhkan dukungan Jokowi sebagai mantan Gubernur DKI Jakarta untuk mencapai ambisinya menjadi Presiden pada 2024.
"Jokowi butuh Prabowo demi melanggengkan kekuasaannya. Sebaliknya Prabowo menguras Jokowi agar impiannya jadi presiden berjalan mulus. Drama politik yang sangat mudah dipahami rakyat," pungkasnya. (*)
Sumber: suara