Diolok-olok karena Ambisi Jadi Presiden Tak Pernah Padam, Prabowo: Saya Ini Pendekar

Diolok-olok karena Ambisi Jadi Presiden Tak Pernah Padam, Prabowo: Saya Ini Pendekar

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO  - Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto mengaku tak akan pernah menyerah untuk berjuang menjadi orang nomor wahid di Tanah Air. Prabowo untuk kesekian kalinya mencalonkan diri menjadi calon presiden (capres).

Mantan Danjen Kopassus tersebut tercatat sudah tiga kali maju di ajang Pilpres. Semula sempat menjadi pendamping Megawati Soekarnoputri di Pilpres 2009, silam. 

Berselang lima tahun berikutnya, Prabowo Subianto kembali mencalonkan diri di ajang Pilpres. Kali ini ambisinya lebih besar dan naik kelas dari semula yang hanya menjadi cawapres, kini naik menjadi capres. 


Ya, pada 2014, Prabowo maju menjadi capres didampingi Hatta Rajasa untuk melawan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla.Nahas, Prabowo kalah dari lawannya kala itu. 


Menjadi penunggu ulung, Prabowo tak menyerah untuk merebut kekuasaan menjadi presiden kembali pada Pilpres 2019. Ia memilih Sandiaga Uno menjadi pendampingnya untuk mengalahkan Jokowi.

Namun, lagi-lagi Prabowo harus kalah untuk kedua kalinya dari mantan Wali Kota Solo tersebut. 


Dalam acara Mata Najwa, Prabowo membincang banyak hal dengan presenter Najwa Shihab. Salah satunya terkait ambisi Prabowo yang kini kembali mencalonkan diri sebagai capres di Pilpres 2024 mendatang.


"Kenapa mau jadi capres?" tanya Najwa Shihab dalam obrolan Mata Najwa yang tayang di kanal YouTube Najwa Shihab, Jumat (30/6/2023).

"Saya kira begini ya karena tadi saya ceritakan dari kecil saya dibesarkan sebagai pendekar pejuang yang ingin berjuang demi bangsa dan negara," jawab Prabowo. 


"Saya merasa terpanggil, saya harus menyediakan diri, menanyakan diri untuk bisa berbuat mengabdi memberi sumbangsih untuk bangsa dan negara," tambahnya.

Najwa Shihab pun bertanya, apakah Prabowo tidak terganggu kerap kali diolok-olok oleh lawan politik dan dianggap terlalu ambisius? 

"Diolok-olok terlalu ambisius, terganggu gak?" tanya Najwa. 

"Nggak," jawabnya pendek.  

"Tidak terganggu?" Najwa kembali menegaskan pertanyaannya untuk mendapat jawaban yang agak panjang dari Prabowo. 

"Apa ya, pengalaman saya ya diolok-olok itu enggak sakit. begini ya kita bersyukur hidup dengan baik, pemberian tuhan, dioolok, dihina dihujat, difitnah," jawab Prabowo sambil mengusap-usap lengannya seolah menunjukkan olok-olok itu tidak berarti apa-apa bagi dirinya. 

"Ada hal-hal lebih penting di dunia ini dihidup ini ya rakyat kita banyak menderita lebih daripada sekedar saya diskaiti difitnah," katanya. 

Prabowo pun mempersilakan kalau ada orang atau lawan politiknya yang mengolok-olok mantan menantu Presiden Soeharto tersebut.

"Orang mau hina, mau olok-olok silahkan, saya gak mau balas, gak mau jawab, gak mau tanggapi, silakan saja," tandasnya. 

Najwa pun bertanya kenapa Prabowo masih terus mencoba walaupun sudah gagal berkali-kali menjadi orang nomor wahid di Tanah Air.

""Jadi orang seperti itu tidak paham artinya seorang pendekar, tidak paham artinya seorang pejuang. Pernah anda berpikir, pernah anda bayangkan jenderal sudirman di rumah sakit paru-paru satu tetap melawan Belanda," katanya.  

Prabowo pun mengaku akan tetap mencoba menjadi presiden selama ia memiliki kekuatan dan ia siap menyediakan diri untuk menjadi presiden.

"Selama saya masih punya kekuatan, saya akan menyediakan diri," ujarnya.  

Sumber: suara
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita