Demokrat-NasDem Memanas, Mahfud MD Pernah Ingatkan Koalisi Anies Kompak Agar Tidak Dijegal Internal

Demokrat-NasDem Memanas, Mahfud MD Pernah Ingatkan Koalisi Anies Kompak Agar Tidak Dijegal Internal

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -   Internal Koalisi Perubahan memanas.

Dua elite partai politik anggota koalisi yakni Partai Demokrat dan Partai NasDem mulai saling kritik di ruang publik.

Pangkal persoalannya adalah sosok calon wakil presiden atau cawapres Anies Baswedan yang belum juga diumumkan.

Partai Demokrat berharap Anies yang diusung Koalisi Perubahan sebagai capres 2024 memilih Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY sebagai cawapres.

Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali bahkan menuding Partai Demokrat tengah mengancam akan hengkang jika AHY tak dipilih menjadi bakal cawapres Anies Baswedan.

"Sebenarnya berterus terang saja, kalau bukan AHY jadi wakil mau mundur. Bilang saja begitu,” ujar Ali pada Kompas.com, Kamis (8/6/2023).

Baca juga:  Demokrat Evaluasi Pencapresan Anies Baswedan: Jelas, Kami Ingin Menang!

Ia mengatakan jika Demokrat tidak berniat demikian, maka seharusnya partai berlambang mercy itu bisa mensosialisasikan Anies sebagai bakal calon presiden (capres) sejak saat ini.

Ali mengklaim tak banyak melihat materi sosialisasi atau baliho Partai Demokrat yang berisi foto Anies.

“Terus terang saya belum pernah melihat baliho Partai Demokrat, kader Partai Demokrat memasang foto Anies, kecuali fotonya AHY,” katanya.

Tanggapan Demokrat

Ketua Badan Pemenangan Pemilu atau Bappilu DPP Partai Demokrat Andi Arief merespon sikap elite Partai NasDem yang menyindir partainya terkait pemilihan bakal cawapres Anies Baswedan di Pilpres 2024.

Andi Arief menanggapi pernyataan Ahmad Ali yang menilai Partai Demokrat tengah mengancam akan hengkang jika ketua umumnya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tak terpilih menjadi cawapres Anies.

Dia menilai  tudingan NasDem itu terkesan  tak rela bila AHY dipilih  jadi cawapres Anies. Ia bertanya ke NasDem apakah akan cabut dari Koalisi Perubahan jika Anies memilih AHY.

"Menurut Mat Ali (Ahmad Ali) gertakan Demokrat hanya untuk memaksakan AHY menjadi bakal cawapres Anies dan akan cabut dari koalisi bisa membuat kita berbalik tanya pada beliau. Jika Anies memilih AHY apakah Nasdem akan cabut dari koalisi?" tulis Andi Arief dalam akun twitternya @Andiarief__  seperti dikutip dari Kompas.TV pada Kamis (9/6/2023). 

PKS Menengahi

Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) M Kholid menyebutkan memanasnya penentuan bacawapres Anies hanya karena opini pribadi dari Wakil Ketua Umum NasDem Ahmad Ali dan Ketua Bappilu DPP Demokrat Andi Arief semata.

"Saya kira komunikasi antar pimpinan sangat baik. Ini kan pernyataan individual dari Pak Ahmad Ali Nasdem dan Andi Arief Demokrat," kata Kholid saat dikonfirmasi, Sabtu (10/6/2023).

PKS merupakan anggota Koalisi Perubahan. 

Koalisi ini terdiri dari tiga parpol yakni Demokrat, PKS, dan Partai NasDem awalnya sepakat mengusung Anies maju di Pilpres 2024.

Kholid menyatakan ketiga parpol pengusung Anies Baswedan sejatinya telah menunjuk perwakilannya dalam tim delapan di koalisi perubahan. Tim itulah yang dianggap tahu seluk beluk mengenai koalisi perubahan.

Adapun, kata dia, Ahmad Ali dan Andi Arief bukanlah perwakilan NasDem dan Demokrat di tim 8 koalisi perubahan. 

"Tim 8 yang merupakan official team dari masing-masing partai sangat baik komunikasinya," tukasnya.

Ucapan Mahfud MD Terbukti?

Menko Polhukam Mahfud MD beri pesan ke koalisi pendukung Bacapres Anies Baswedan agar tetap kompak supaya tidak dijegal oleh internalnya sendiri.

Hal ini disampaikan usai memimpin upacara di Lapangan Pancasila, Ende, NTT pada Kamis (1/6/2023) lalu seperti dikutip dari Kompas.TV.

Sebelumnya Anies ungkap kekhawatiran soal penjegalan usai Presiden Joko Widodo menyatakan akan cawe-cawe demi bangsa dan negara.

“Ndak ada, itu isu politik, itu bagian dari perlombaan kontestasi politik yang mengatakan ini dijegal, mungkin biar pendukungnya muncul atau mungkin biar yang miliih sedikit, kenapa dijegal, karena ini. Ndak ada,”ujar Mahfud MD.

Mahfud juga tegaskan bahwa pemerintah tidak sama sekali berupaya melakukan penjegalan seperti yang dikhawatirkan Anies.

“Kalau pemerintah tidak menjegal, mungkin saudara sih Cuma ndak enak mau bilang terus terang, mungkin dari tulisan-tulisan dan pernyataan Denny Indrayana. Ndak, ndak ada yang akan menjegal. Malah saya katakan kepada dia, kamu harus usahakan di dalam berbagai forum agar koalisi yang mendukung Anies itu kompak agar Anies dapat tiket, tidak dijegal oleh internalnya sendiri,” ujar Mahfud.

Sumber: tribunnews
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita