Demokrat Mau Evaluasi, Nasdem: Cawapres Anies Harus Bisa Sumbang 12 Persen!

Demokrat Mau Evaluasi, Nasdem: Cawapres Anies Harus Bisa Sumbang 12 Persen!

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -  Partai Demokrat melalui Kepala Bappilu Andi Arief belakangan disorot usai menyatakan bakal evaluasi dukungan jika nama cawapres Anies Baswedan belum juga diumumkan.

Akan tetapi, Koordinator Jubir DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menyebut, bahwa pernyataan Kepala Bappilu Andi Arif soal evaluasi dan cawapres Anies itu bukan menarik dukungan, melainkan evaluasi strategi.

Herzaki memastikan, Demokrat tetap bakal komitmen untuk memenangkan Anies Baswedan bersama Partai Nasdem dan PKS kendati nama cawapres belum diumumkan.

"Karena yang kami tahu bukan mengevaluasi dukungan yang menjadi poin utama, tetapi yang menjadi poin utama itu adalah kami ini Demokrat yang menginginkan Mas Anies bisa segera mengumumkan siapa cawapresnya," kata Herzaky, disitat Primetime, Rabu 7 Juni 2023.

Menurut Herzaky, hal ini penting untuk menentukan arah gerak ke depan di masa kampanye yang terbatas nantinya.

"Karena bagaimanapun kalau misalnya belum diumumkan ada kekhawatiran dari publik. Ini masalah atau tidak, ini kan menjadi perhatian buat publik," kata dia.

Sementara itu Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya menyatakan, perlu kehati-hatian dalam menentukan figur cawapres untuk Anies.

Kata Willy, figur cawapres Anies harus bisa menyumbang elektoral hingga 12 persen. Maka itu diperlukan kehati-hatian yang presisi dalam menentukan figur seorang cawapres.

"Terkait cawapres tentu suatu hal yang dinamis saja, memang Koalisi Perubahan itu dengan Nasdem, Demokrat, dan PKS memiliki kecukupan syarat." 

"Secara kuantitatif kontribusi calon wakil presiden itu harus 12 persen," katanya.

Akan tetapi salah memilih calon wakil presiden itu diangap merupakan sebuah langkah yang bakal menjadi preseden buruk bagi mereka.

"Itu yang benar-benar harus kita kaji, harus benar-benar kita berhitung kalkulasinya harus presisi, tidak bisa sembrono," ujar Willy.

Cawapres Anies Jadi Kartu As

Sementara itu pengamat politik Hendri Satrio menilai desakan Demokrat ke Anies untuk mengumumkan nama cawapres cukup masuk akal.

Sebab dalam pilpres 2024 mendatang, para pasangan calon nantinya hanya punya waktu 75 hari untuk berkampanye. Sehingga semakin cepat diputuskan akan semakin matang persiapan untuk memenangi kontestasi Pilpres 2024. 

"Terkait calon wakil presiden mungkin yang diharapkan adalah segera diumumkan karena waktu kampanyenya memang agak berbeda dengan 2019. Kali ini hanya 75 hari, yang artinya memang tidak panjang waktunya," kata dia.

Tetapi di satu sisi, sebagai penantang, lanjutnya, cawapres memang dianggap bisa menjadi kartu AS yang harus disimpan sebelum ketahuan oleh lawan. Sehingga memang bisa dijaga kapan waktu yang tepat untuk dikeluarkan.

Maka itu, Hendri Satrio mengingatkan, mengumumkan figur cawapres Anies juga berarti membuka kartu As koalisi tersebut. Sehingga perlu pertimbangan yang matang dalam menentukan figur yang akan dipilih sebagai calon wakil presiden.

Sumber: poskota
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita