Demokrat Dirayu Gabung Pemerintah, 'Dibalik aja AHY jadi Capresnya, Saya yang jadi Cawapresnya'

Demokrat Dirayu Gabung Pemerintah, 'Dibalik aja AHY jadi Capresnya, Saya yang jadi Cawapresnya'

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Juru bicara capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan, Sudirman Said memberikan sebuah pernyataan yang cukup mengejutkan.

Dalam keterangannya, ia menyebut bahwa ada partai koalisi pemerintahan Joko Widodo yang merayu Partai Demokrat untuk bergabung ke pemerintahan.

Bahkan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sampai ditawari untuk memperoleh jatah menteri hingga menjadi capres.

Hal itu diungkapkan oleh Sudirman Said dalam podcast yang ditayangkan di YouTube Bambang Widjajanto Kamis (1/6/2023).

Dalam kesempatan itu, ia menyebut bahwa Demokrat mendapat tawaran untuk bergabung ke pemerintahan.

Tak sampai di situ, apabila AHY ingin menjadi cawapres maka partai koalisi Jokowi itu mempersilahkan Demokrat untuk bergabung.

"Kita juga tahu semua yang datang ke Demokrat, misalnya, itu ada yang sekedar menawarkan, yuk gabung ke pemerintahan sekarang, dapet (jatah kursi) menteri sampai 'Ya sudah, kalau Pak AHY mau jadi wakil presiden sama kita aja."

Bahkan ada partai yang datang dan meminta AHY yang menjadi capresnya sedangkan pihak yang menawarkan posisi itu menjadi cawapresnya.

"Bahkan ada partai yang datang, 'dibalik saja Mas AHY yang menjadi capresnya, saya yang menjadi cawapresnya. Ada yang begitu" katanya dalam podcast yang ditayangkan di YouTube Bambang Widjajanto, dikutip Sabtu (3/6/2023).

Namun Sudirman menyebut, AHY langsung menolak dengan tegas tawaran menteri, cawapres maupun capres tersebut.

Ia pun mengapresiasi langkah Demokrat yang menolak tawaran itu.

Sebab menurutnya, jika hanya sekadar menginginan status atau ingin maju semata-mata menjadi capres atau cawapres maka AHY bisa langsung menerima tawaran itu.

"Jadi kalau ini apresiasi kita kepada Demokrat ya, kalau yang dicari hanya sekedar status atau pengen maju semata-mata menjadi capres atau cawapres, sebetulnya beliau (AHY) sudah berangkat, ya," katanya.

Tak hanya Demokrat, Sudirman mengatakan bahwa PKS juga turut diiming-imingi adanya pembiayaan hingga penambahan suara saat pemilu.

Bahkan ia menyebut pendekatan terhadap PKS oleh partai pemerintahan itu terus dilakukan hingga saat ini.

"Begitu pun dengan PKS, sampai hari ini, terus didekati. Bukan main-main ini (partai) yang dateng sambil dikatakan nanti bukan hanya soal-soal pembiayaan tapi juga suaranya bisa ditambah lewat segalam macem cara," jelasnya.

Menurut Sudirman, seluruh penolakan tawaran dari partai koalisi pemerintahan itu adalah wujud dari kesolidan dari partai yang menjadi anggota KPP.

Ia juga menambahkan bahwa partai anggota KPP tetap menjunjung etika dalam berpolitik hingga visi penegakan hukum yang sama.

Sehingga penolakan tawaran dari partai koalisi pemerintahan tersebut tetap dilakukan.

"Makannya kalau posisi dalam koalisi kita tidak mengindahkan yang tadi, ya sudahlah bersama-sama dengan (koalisi partai lain) yang ada."

"Tapi justru karena ada panggilan etik, ada panggilan idealisme, ada panggilan bagaimana menjaga demokrasi, bagaiman hukum kembali yang ditegakan. Maka memang berkumpulah tiga partai yang punya ciri-ciri yang sama," jelasnya.

Sumber: tribunnews
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita