GELORA.CO - Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) telah sepakat untuk mengusung Anies Baswedan sebagai capres dalam Pilpres 2024. Namun, terjadi perdebatan antara anggota KPP yakni politikus Partai Demokrat Andi Arief dengan politikus NasDem Ahmad Ali atau Mad Ali.
Keduanya meributkan tentang calon wakil presiden (cawapres) untuk Anies yang hingga kini belum diputuskan. Simak penjelasan tentang debat Partai Demokrat vs NasDem soal cawapres Anies berikut ini.
NasDem : Demokrat Hanya Memaksa AHY sebagai Cawapres
Waketum NasDem Ahmad Ali mengatakan Partai Demokrat hanya memaksa Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sang ketum Demokrat untuk jadi cawapres Anies. Hal ini diungkap Ahmad Ali ketika merespons Andi Arief yang sebelumnya memikirkan opsi lain jika bulan Juni ini tak ada kepastian deklarasi cawapres Anies.
Ahmad Ali menilai Partai Demokrat akan cari opsi lain karena tidak mendapat kepastian ketumnya AHY jadi cawapres Anies.
"Mau ambil opsi lain? Pasti di pikiran kamu opsi lain Demokrat mau menarik diri dari Koalisi Perubahan," katanya pada Selasa (23/5/2023) lalu.
"Atau mungkin bisa jadi karena ketidakpastian AHY jadi wapres, atau dia ingin mengatakan bahwa kalau Anies tidak dengan AHY, kami akan keluar," sambung Ahmad Ali.
Ahmad Ali mengungkit bahwa sejak awal partai di KPP sudah sepakat untuk membentuk kerja sama. Bahkan berdasarkan piagam perjanjian, setiap partai menyerahkan keputusan cawapres pada Anies. Sementara itu hasil keputusan terkait sosok cawapres yang akan jadi pendampingnya diputuskan oleh Anies sendiri.
Desak Anies Agar Segera Umumkan Cawapres
Ahmad Ali kemudian menyinggung Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief yang sempat mendesak Anies agar segera mendeklarasikan cawapresnya. Dia bertanya apakah Demokrat sudah gencar mengenalkan Anies ke masyarakat.
"Kalau alasan (cepat deklarasi) karena menurunnya elektabilitas, pertanyaan kita ke kawan-kawan Demokrat, sudahkan mensosialisasikan Mas Anies setelah mereka mendeklarasikan?" tanya Ahmad Ali.
Andi Arief melalui akun Twitter-nya buka suara terkait sindiran Ahmad Ali. Dia justru bertanya balik ke Ahmad Ali apakah NasDem akan keluar jika Anies memilih AHY sebagai cawapres.
"Menurut Mad Ali gertakan Demokrat hanya untuk memaksakan AHY jadi cawapres Anies dan akan cabut dari koalisi bisa membuat kita berbalik tanya pada Mad Ali jika Anies memilih AHY apakah NasDem akan cabut dari koalisi?" tanya Andi Arief pada Jumat (9/6/2023).
NasDem Sindir Demokrat Belum Kampanyekan Anies
Perdebatan masih berlanjut ketika Ahmad Ali menyindir kinerja Demokrat dalam mengkampanyekan Anies selaku bakal cawapres KPP. Dia menjelaskan bahwa NasDem tak berada di posisi yang menerima atau menolak usulan cawapres Anies kelak. Hal itu karena keputusan cawapres ada di tangan Anies.
Sementara itu Andi Arief mengatakan ketika menandatangani piagam koalisi itu artinya Partai Demokrat sudah memasukkan bahan sosialisasi Anies untuk semua kader. Dia juga menyebut tingkat keterkenalan Anies di survei juga cukup tinggi.
"Kalau dilihat dalam survei, tingkat keterkenalan Pak Anies cukup tinggi," ujar Andi Arief.
Elektabilitas Akan Naik Jika Anies Umumkan Cawapres
Andi Arief lagi-lagi mengungkit elektabilitas Anies di survei yang dinilainya jadi persoalan. Dia menilai jalan keluar agar elektabilitas Anies menanjak adalah dengan mendeklarasikan cawapres.
"Hasil studi Demokrat dan melihat survei yang ada ditambah masukan masyarakat, tugas koalisi segera saat ini deklarasi berpasangan," katanya.
Andi Arief meyakini bahwa NasDem juga memiliki pandangan serupa seperti Demokrat terkait elektabilitas Anies. Oleh karenanya dia menilai Ahmad Ali agak kekanak-kanakan saat menyinggung apakah Demokrat sudah mensosialisasikan Anies atau belum.
"NasDem juga tahu bahwa deklarasi adalah jawabannya. Bahkan sudah dikemukakan oleh tokoh-tokoh Partai NasDem. Saya kira Mad Ali agak kekanak-kanakan merespons ide besar," jelas Andi Arief.
Sumber: suara