Buzzer Anies Disindir Karena Ngamuk-ngamuk JIS Mau Direnovasi Presiden Jokowi: Dungu Kok Dipupuk

Buzzer Anies Disindir Karena Ngamuk-ngamuk JIS Mau Direnovasi Presiden Jokowi: Dungu Kok Dipupuk

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -Pegiat media sosial Yusuf Muhammad mengomentari perihal Jakarta International Stadium (JIS) yang akan direnovasi agar sesuai standar Federasi Sepak Bola Dunia atau FIFA.

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo. Ditto mengatakan ada sejumlah catatan terkait JIS yang membuat stadion yang dibangun di era Anies Baswedan itu harus diperbaiki.

"Memang Bapak Presiden juga menginginkan JIS direnovasi sesuai standar," ujar Dito saat ditemui di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Rabu (28/6/2023).


Salah satu catatan tersebut yaitu akses pintu masuk serta area parkir di JIS. Dito mengatakan bahwa JIS masih dipertimbangkan sebagai venue untuk Piala Dunia U-17 yang akan digelar pada November 2023.


Dia menegaskan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin 22 stadion di Indonesia bisa digunakan kapan pun. "Yang pasti target kita adalah, dari Bapak Presiden adalah 22 stadium di Indonesia ini bisa digunakan kapan pun," imbuh Dito.

Menanggapi hal tersebut, Yusuf menyoroti pembangunan JIS yang mencapai Rp2,4 triliun dan sumber dana tersebut berasal dari utang pemerintah pusat.


Meski memakan dana cukup besar, stadion tersebut masih belum sesuai standar. Misalnya, pintu masuk dan area parkir yang bermasalah.


“Bangun JIS ngutang pemerintah pusat sampa 2,4 trliunan, tp hasilnya masih blm sesuai standar. Dari 4 pintu masuk cuma 1 yg fungsi. Area parkir juga parah!” ujar Yusuf, dikutip Suara Liberte dari akun Twitter @yusuf_dumdum pada Jumat (30/6/2023).

Namun, ketika JIS hendak direnovasi agar sesuai standa, pendukung atau buzzer Anies justru ngamuk-ngamuk karena hal tersebut.



“Giliran mau direnovasi biar aman bagi penonton malah buzzer Abas ngamuk2. Dungu kok dipupuk,” ujar pendukung Presiden Jokowi ini.

Sumber: suara
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita