Bukan Cuma UAS, Habib Rizieq Pun Kecam Ajaran Ponpes Al Zaytun

Bukan Cuma UAS, Habib Rizieq Pun Kecam Ajaran Ponpes Al Zaytun

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO  - Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun yang berlokasi di Indramayu, Jawa Barat, hingga kini masih menjadi sorotan publik. Hal ini berawal dari pihak-pihak di dalamnya, termasuk sang pimpinan, Panji Gumilang menunjukkan beragam perilaku yang diduga sebagai ajaran sesat.

Aksi tersebut lantas membuat Al Zaytun menerima kecaman dari sejumlah pihak. Di antaranya, warga Indramayu yang merasa resah hingga berbondong-bondong melakukan unjuk rasa agar ponpes itu dapat dibubarkan. Lalu, yang terbaru, kecaman ini datang dari Habib Rizieq dan Ustaz Abdul Somad

UAS


Ustaz Abdul Somad atau yang juga dikenal dengan nama UAS, mengaku kesal usai mengetahui ada dugaan ajaran aliran sesat di Ponpes Al Zaytun. Melalui sebuah video ceramahnya yang beredar di media sosial, ia mengatakan jika hal tersebut merupakan kesalahan dari Yahudi.


Ia kemudian meminta polisi segera mengamankan pimpinan Al Zaytun, Panji Gumilang. Sebab, menurutnya, pria itu antek-antek Yahudi. Di sisi lain, UAS juga mengimbau agar para orang tua tidak memasukkan anak-anaknya ke ponpes tersebut karena sesat.

"Ini orang (Panji Gumilang) musti ditangkap ini, antek Yahudi," kata UAS.


"Jangan memasukkan anak (ke Al Zaytun) karena bangunan yang megah, rupanya aliran sesat. Tuan Syekh-nya, di depan santri di dalam masjid, anak-anak diajarkan lagu havenu shaloom aleichem," imbuhnya.


Warga Indramayu

Massa yang tergabung dalam Forum Indramayu Menggugat (FIM) melakukan unjuk rasa di depan Ponpes Al Zaytun pada Kamis (15/6/2023) lalu. Koordinator aksi, Jamal Wibisono, menyebut ada lima tuntutan yang mereka sampaikan.


Pertama, massa mendesak agar pihak Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Kementerian Agama (Kemenag) dapat mengusut tuntas terkait dugaan ajaran sesat di Al Zaytun.

Lalu yang kedua, mengungkap kebenaran soal dugaan tindak pidana pemerkosaan Panji Gumilang terhadap Kartinih.

Kemudian, tuntutan ketiga mengenai penguasaan lahan. Pihaknya menduga Al Zaytun sudah merampas tanah warga dan menguasai ribuan hektare yang tidak memiliki kejelasan izin.


Keempat, massa meminta agar pembuatan dermaga khusus ponpes di wilayah Kandanghaur dihentikan.

Terlebih, keberadaan dermaga itu sangat eksklusif hingga tak ada orang yang boleh tahu aktivitas di dalamnya. Massa khawatir lokasi tersebut bakal dijadikan tempat untuk menyimpan narkoba dan senjata api.

Terakhir, Al Zaytun disebut tidak mempunyai manfaat bagi masyarakat sekitar sehingga mereka meminta pemerintah dapat membubarkannya.

MUI

Ketua MUI Indramayu, KH M Syatori turut mengecam Ponpes Al Zaytun usai pemimpinnya, Panji Gumilang menyebut bahwa Al Quran hanya karangan Nabi Muhammad. Ia lantas menyimpulkan bahwa ajaran di sana menyimpang dari syariat Islam.

Pihaknya juga mengimbau agar masyarakat tidak mengikuti pendidikan di ponpes tersebut. Syatori kemudian meminta pemerintah daerah bisa ikut turun tangan. Sebab, polemik yang terjadi di Al Zaytun menurutnya sangat meresahkan hingga membuat gaduh publik.


Habib Rizieq

Habib Muhammad Rizieq Shihab turut buka suara soal kontroversi yang terjadi di Ponpes Al Zaytun. Menurutnya, hal itu telah melenceng dari ajaran syariat Islam. Kritik ini ia sampaikan saat bertausyiah yang diunggah kanal Youtube IBTV pada Kamis (22/6/2023).

Habib Rizieq mengatakan bahwa Al Zaytun seharusnya dilarang di Indonesia. Sebab, di sana diajarkan untuk memiliki ijtihad berbeda dengan pemerintah, membiarkan santri laki-laki dan perempuan tercampur saat melakukan salat Jumat serta menyanyikan salam Yahudi.

"Yang dilarang mestinya pesantren yang mengajarkan salam yahudi. Yang mesti dilarang itu pesantren yang ngadain Jumat campur perempuan sama laki," kata Habib Rizieq.

Ia juga menyinggung soal Al Zaytun yang menggelar salat Jumat dengan menaruh kursi di shaf depan dan menaruh perempuan di bagian tersebut. Belum lagi, non muslim yang diperbolehkan salat bahkan di shaf paling depan. Habib lantas menyebut itu sebetulnya masjid atau gereja.

Habib Rizieq menambahkan, jika yang seharusnya dilarang oleh pemerintah adalah pesantren yang secara syariat dan kaidah bertentangan dengan ajaran Islam. Ia lantas mengaku heran mengapa pemerintah malah melarang eksistensi Front Pembela Islam (FPI).

"Yang begini (ponpes bertentangan dengan Islam) mesti dilarang tidak? Perlu ditutup tidak? Harus ditutup tidak? Yang dibubarin (malah) FPI. Kacau...kacau...," sindir Habib Rizieq.

Sumber: suara
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita