Blak-blakan Gus Choi NasDem Tak Setuju Jika AHY Jadi Cawapres Anies, Siapa yang Pantas?

Blak-blakan Gus Choi NasDem Tak Setuju Jika AHY Jadi Cawapres Anies, Siapa yang Pantas?

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -Sorotan tajam datang dari Ketua DPP Partai NasDem, Effendy Choiri, terkait penunjukan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ketua Umum Partai Demokrat, sebagai calon wakil presiden Anies Baswedan dalam Pilpres 2024 mendatang.

Politikus yang akrab disapa Gus Choi itu secara gamblang tidak setuju apabila AHY menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Anies. Pernyataan itu disampaikannya melalui gelar wicara bersama Akbar Faizal.

Meskipun NasDem telah memperoleh dukungan dari beberapa partai koalisi, Gus Choi mengungkapkan keinginannya untuk melihat kekuatan baru.


"Kita bertiga ini ingin menang, kita sekarang sudah punya tiga kekuatan Demokrat, PKS, NasDem. Kita ingin ada kekuatan lain, kekuatan lain, kekuatan lain siapa di Indonesia ini," ujar Effendy melalui kanal Youtube Akbar Faizal yang diunggah pada Minggu (11/6/2023).

"Kelompok atau komunitas atau sosiokultural terbesar siapa di sini, dan mereka itu ada di mana adalah NU. Mereka ada di mana pada umumnya, ada di Jawa Tengah dan Jawa Timur," tambahnya.

Namun, Demokrat juga tidak menolak pendapat NasDem justru mereka setuju dengan fakta tersebut.

"Mas Anies punya kelebihan, Mas AHY jelas anak muda di sini. Kita mau nambah kekuatan, kekuatan dari kekuatan kultur, sosiokultural namanya Nahdlatul Ulama maka ini harus direpresentasikan di sini," ujar Effendy.


"Di mana? ya di wakil presiden dan itu setuju nggak Mas AHY? Setuju, gak ada yang menolak di situ," imbuhnya.

Selain itu, pria yang biasa akrab dipanggil Gus Choi itu juga menambahkan bahwa saat ini NasDem tengah mempertimbangkan dan mendiskusikan hal itu untuk menetapkan keputusan final nanti.


"Lalu siapa orangnya? Sekarang semua sedang diinventariskan, sedang didiskusikan. Sekarang perlu kesabaran." kata dia.

Sementara itu, pengamat politik Adi Prayitno menilai bahwa kiranya sulit untuk merealisasikan NU menjadi bagian dari Anies, sebab masih ada PKS di kelompok oposisi. 

"Jadi sebetulnya cukup rasional kalo kemudian Nasdem dan Anies itu mencoba untuk mengakumulasi kekuatan politik NU. Bukan hanya terdistribusi ke Ganjar dan prabowo Subianto," ujar Adi melalui kanal Youtube Akbar Faizal.

"Tapi gak logic-nya itu agak sedikit rumit membayangkan NU akan menjadi bagian dari Anies Baswedan kalo di situ ada PKS," imbuhnya.

Menurutnya, melihat bahwa NU dan PKS merupakan kelompok yang saling berseberangan apalagi dalam hal akidah dan ibadah Islam. 

"Kita tau persis pertarungan-pertarungan di bawah yang suka membid'ah bid'ahkan ibadah-ibadah NU selama inikan aktivis-aktivis PKS" kata dia.

Hal itu membuat Adi tidak yakin akan niat NasDem untuk mencari kekuatan lebih melalui komunitas kultural terbesar di Indonesia yaitu NU. Meski tahu bahwa Anies memiliki kelemahan dukungan dari komunitas tersebut.

Sumber: suara
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita